Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementerian PUPR Kebut Program Padat Karya Tunai

        Kementerian PUPR Kebut Program Padat Karya Tunai Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat realisasi Program Padat Karya Tunai (PKT) 2020. Salah satunya adalah program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).

        Tahun ini, program tersebut menjangkau 10.000 lokasi dengan anggaran Rp2,25 triliun yang dilaksanakan oleh Balai Besar/Balai Wilayah Sungai pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR.

        Baca Juga: PUPR Gelontorkan Rp429 Miliar Bangun Sarana Hunian Pariwisata

        Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa program infrastruktur kerakyatan atau PKT sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

        "Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical & social distancing," kata Menteri Basuki pada Selasa (21/7/2020).

        P3TGAI merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier dari saluran alam/tanah menjadi saluran dengan pasangan batu/lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat. Basuki mengatakan, petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.

        P3TGAI dilaksanakan dengan metode swakelola, pola pemberdayaan, partisipatif, dan padat karya dengan anggaran Rp225 juta. Anggaran untuk pembangunan fisik sebesar 87% atau Rp195 juta dan pendampingan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebesar 13% atau Rp30 juta sehingga menciptakan penyerapan tenaga kerja.

        Di Provinsi Jawa Barat misalnya, program P3TGAI dilakukan BBWS Citanduy dan dilaksanakan di 363 Lokasi. Untuk tahap I, sebanyak 56 lokasi (48 selesai, 8 on-going) dengan Tenaga Kerja sebanyak 1.916 orang total HOK 46.623 (termasuk buruh 206 orang dan Korban PHK 266 orang).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: