Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PUPR Gelontorkan Rp429 Miliar Bangun Sarana Hunian Pariwisata

PUPR Gelontorkan Rp429 Miliar Bangun Sarana Hunian Pariwisata Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk mendukung pemulihan ekonomi khususnya di sektor pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melaksanakan penataan di lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado- Likupang.

Salah satunya dengan mendorong pelaksanaan Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta). "Pemerintah meyakini sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah pariwisata. Untuk itu, tidak ada kegiatan pembangunan infrastruktur pada lima KSPN yang dihentikan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa (30/7/2020).

Program Sarhunta merupakan rangkaian kegiatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk 2.750 unit rumah tidak layak huni agar bisa menjadi homestay. Desain Sarhunta harus mencerminkan adat daerah setempat.

Baca Juga: Buat China, Pemerintah Siapkan Lahan Seluas 4.000 Ha

Desain dapat dimodifikasi menjadi lebih modern, tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk meningap di hunian tersebut.

Program Sarhunta dilaksanakan di KSPN Danau Toba Sumatera Utara sebanyak 1.000 unit, KSPN Borobudur Jawa Tengah 350 unit, KSPN Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB) 500 unit, KSPN Labuan Bajo 600 unit, dan KSPN Manado-Likupang Sulawesi Utara 300 unit. Total anggaran program ini sebesar Rp429,23 miliar.

Pembangunan Sarhunta dibagi menjadi dua, yakni pertama, peningkatan kualitas rumah tidak layak huni menjadi layak huni sebagai Sarhunta serta peningkatan kualitas rumah tidak layak huni di sepanjang koridor menuju lokasi pariwisata.

Untuk program peningkatan kualitas bantuan diberikan sebesar Rp90 juta, sedangkan untuk pembangunan rumah baru, pembangunan kembali ataupun perbaikan rumah tradisional di kawasan pariwisata, jumlah bantuan maksimal Rp180 juta.

Di NTB, Program Sarhunta dilaksanakan di dua lokasi, yakni KSPN Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah dan Kawasan Tiga Gili di Kabupaten Lombok Utara. Di Kabupaten Lombok Tengah, alokasi untuk homestay atau kegiatan pariwisata sebanyak 122 unit dengan rincian peningkatan kualitas sebanyak 63 unit dan pembangunan baru sebanyak 59 unit.

Selain itu, 208 rumah yang berada pada jalur utama menuju kawasan pariwisata (koridor) juga akan mendapat bantuan bedah rumah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: