Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terungkap, Kematian Editor Metro TV Karena...

        Terungkap, Kematian Editor Metro TV Karena... Kredit Foto: Twitter/MaspiyuO
        Warta Ekonomi -

        Polisi menyatakan editor Metro TV Yodi Prabowo meninggal karena bunuh diri. Fakta ini diungkapkan Direktur Reskrimum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7).

        Dalam konferensi pers hadir Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono, Dokter Laboratorium Forensik AKBP Made, Dokter Forensik AKBP Arief, dan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jean Calvijn Simanjuntak.

        Baca Juga: 2 Pria Mencurigakan saat Editor Metro TV Tewas, Polisi Ungkap

        Baca Juga: Kematian Editor Metro TV: Pisau di TKP Terdapat Sidik Jari Korban

        Ade menyebut, kesimpulan ini diambil berdasarkan temuan dari barang bukti dan olah TKP di tempat ditemukannya jenazah .

        "Dari beberapa faktor penjelasan TKP dan keterangan ahli, olah TKP, bukti pendukung, dari keterangan lain maka penyidik berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," beber Kombes Ade.

        Yodi bunuh diri dengan cara menusukkan diri dengan pisau yang dibelinya dari Ace Hardware pada siang hari sebelum dia melakukannya.

        Polisi menunjukkan tangkapan layar dari CCTV yang menunjukkan Yodi tengah berada di kasir. Pakaian yang digunakannya sama dengan ketika jenazahnya ditemukan. Ada pula bukti struk pembelian dan karcis parkir.

        "Waktu dia masuk sampai dengan keluar hanya 8 menit. Begitu masuk langsung menuju tempat pisau itu dipajang. Dari fakta itu artinya haya satu yang dia cari di toko itu, yaitu pisau," bebernya.

        Kesimpulan bunuh diri ini diperkuat dengan bukti tusukan di dada Yodi. Ada beberapa luka di dada tidak terlalu dalam yang diduga sebagai tusukan percobaan.

        Di lokasi penemuan jenazah, kata Ade, juga menjelaskan Yodi melakukan bunuh diri. Tidak ada bukti yang ditemukan menunjukkan ada orang lain di sana.

        "TKP rapi enggak ada tanda perkelahian, dan (saksi warga sekitar) tidak mendengar adanya keributan," tutur Tubagus.

        Selain itu, tidak ada ceceran darah di antara motor Yodi dan jasadnya. Ceceran darah hanya ada di badan Yodi, dan di tembok depannya. "Ada di tembok dekat korban cipratan, sedikit sekali," ucap Tubagus.

        Selain itu, hasil keterangan penyidik juga mendapati kalau DNA juga sidik jari, serta rambut ditemukan dari TKP yang dikombinasikan dengan pemeriksaan 34 saksi, semua menunjukkan kepemilikan dari Yodi Prabowo sendiri.

        "Dengan demikian, penyidik berkesimpulan kasus ini diduga kuat bunuh diri, tapi kalau ada ditemukan fakta baru kita membuka diri, tapi dari fakta sejauh ini diduga kuat ini bunuh diri," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: