Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kabar Gembira! DPR Minta Pemerintah Subsidi HP untuk Para Siswa

        Kabar Gembira! DPR Minta Pemerintah Subsidi HP untuk Para Siswa Kredit Foto: Samsung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih menyisakan sejumlah persoalan. Di antaranya keterbatasan anak didik untuk memiliki telepon seluler (ponsel).

        Seperti yang dialami anak SMP di Rembang, Jawa Tengah (Jateng) bernama Dimas Ibnu yang terpaksa masuk sekolah karena tidak punya ponsel pintar untuk PJJ.

        Tindakan Dimas Ibnu memicu keprihatinan sejumlah pihak termasuk Wakil Ketua DPR Koordinator Ekonomi dan Keuangan (Korekku) Sufmi Dasco Ahmad. Dasco pun meminta agar pemerintah memberikan perhatian berupa akses internet gratis dan subsidi pembelian ponsel pintar untuk pemerataan PJJ.

        ”Saya terenyuh, miris, dan geram. Ada anak bangsa yang punya semangat belajar tapi terbentur kemampuan orang tua. Banyak Dimas-Dimas lain di luar sana yang tidak terekspose media yang punya keinginan belajar tapi orang tuanya tidak mampu membeli smartphone dan kuota,” tandas Dasco kepada wartawan, Minggu (26/7/2020).

        Baca Juga: Belajar Secara Online Jadi Tren di Kalangan Nonpelajar

        Menurut Dasco, sejak awal dia sudah menyarankan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bahwa tidak semua rakyat Indonesia mampu membeli kuota untuk belajar online. Maka, harus dibuatkan jaringan internet khusus, setiap murid diberikan ID untuk bisa mengakses aplikasi belajar online.

        “Orang tua tidak harus membeli kuota tapi proses belajar mengajar anak-anak bisa terlaksana. Apalagi, sekarang belajar online berjam-jam bukan hanya satu jam, maka akan semakin berat beban orang tua,” ujarnya.

        Karena itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini melanjutkan, kalau diberikan uang belum tentu dipakai untuk membeli kuota internet dan kalau langsung diberikan kuota internet, dikhawatirkan kuotanya habis bukan untuk belajar tapi habis untuk keperluan yang lain.

        “Makanya saya sarankan dari awal, berikan ID, ID itu untuk masuk pada aplikasi khusus belajar online. Internet terkoneksi khusus hanya untuk aplikasi tersebut. Tidak bisa dipergunakan untuk membuka youtube atau main game online, misalnya,” tegas Dasco.

        Baca Juga: Sekolah Online, Quipper Sebut 13.000 Guru Gunakan Layanan Ini

        Untuk ponsel pintar, dia melihat bahwa saat ini sudah banyak ponsel pintar yang murah. Maka, khusus untuk orang tua yang tidak mampu, pemerintah bisa menyubsidi dari dana pendidikan. Misalnya, untuk harga ponsel pintar Rp1 juta, pemerintah memberikan subsidi 50% dan 50%-nya dicicil orang tua selama 1-2 tahun melalui program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).

        “Jika pemerintah mau, maka Dimas bisa belajar online tanpa harus ke sekolah dan orang tua dimas tidak lagi dibebani dengan urusan kuota,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: