Memastikan Keamanan Cloud Computing Butuh Kolaborasi Stakeholders
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Ira Aprilianti, mengatakan, butuh kolaborasi stakeholders untuk memastikan keamanan cloud computing atau komputasi awan. Kolaborasi seluruh pihak, termasuk cloud service provider (CSP), pengguna jasa komputasi awan dan pemerintah, harus dilakukan guna memastikan keamanan data dan keamanan siber.
“Harus ada balancing the shared responsibility for security antara CSP, platform digital yang merupakan pengguna cloud computing, dan pemerintah sebagai regulator. Harus dipastikan juga pendekatan risiko atau risk-based approach untuk menjaga data sensitif atas penggunaan komputasi awan tersebut, sejalan dengan peraturan yang diundang-undangkan pemerintah,” terang Ira, Senin (27/7/2020).
Baca Juga: Alibaba Cloud Umumkan 3 Mitra Baru: UGM, I-Tech, & Ukrida
CSP tidak bisa menjadi satu-satunya pihak yang bertanggung jawab untuk keamanan data karena pengguna komputasi awan, misalnya platform digital, juga mempunyai kewajiban menjaga data penggunanya (konsumen) agar aman dari serangan siber.
Cloud computing atau komputasi awan adalah sebuah proses pengolahan data komputasi melalui jaringan internet yang memiliki fungsi agar dapat menjalankan program melalui komputer yang telah terkoneksi satu sama lain pada waktu yang sama. Komputasi awan memudahkan pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu server sehingga pengguna tidak perlu menyediakannya seperti infrastruktur fisik dan non-fisik seperti data center, media penyimpanan, dan platform teknologi dengan jaminan data yang tidak mudah rusak atau corrupt dengan biaya lebih murah dan tahan lama.
Baca Juga: Tingkatkan Pemasaran Digital, Unilever Gandeng Alibaba Cloud
Jaminan data yang digunakan adalah ISO dan standar teknologi informasi lainnya seperti SOC, PCI, CSA. Contoh sederhana produk komputasi awan yang tersedia saat ini adalah penyimpanan data oleh perusahaan teknologi (contohnya Google Cloud) dengan harga yang disesuaikan berdasarkan kapasitas dan jangka waktu tertentu.
Ira menambahkan, penggunaan komputasi awan lebih ditimbang aman dalam menjaga kerahasiaan data dibandingkan penyimpanan data konvensional melalui data storage di dalam perusahaan itu sendiri jika digunakan oleh platform atau pelaku usaha digital karena menyediakan level keamanan fisik dan nonfisik sesuai standar teknologi informasi internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Lestari Ningsih