Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suksesnya Subianto Tjandra Membangun dan Mewariskan Perusahaan Tekstil Ateja Group

Suksesnya Subianto Tjandra Membangun dan Mewariskan Perusahaan Tekstil Ateja Group Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di balik kemewahan jok mobil, kenyamanan sofa rumah, hingga interior ruang tunggu bandara internasional, bisa jadi ada jejak karya anak bangsa yang mungkin tak banyak diketahui.

Adalah Ateja Group, perusahaan tekstil teknikal asal Indonesia yang telah tumbuh menjadi pemain global dengan jangkauan hingga ke lebih dari 84 negara di lima benua.

Didirikan pada tahun 1974 oleh tiga bersaudara yaitu Subianto Tjandra, Agus Surjadi Tjandra, dan Kurniadi Muljana Tjandra, Ateja memulai langkahnya dari sebuah pabrik sederhana di Padalarang, Bandung Barat. Hanya dengan 50 karyawan saat itu, perusahaan ini fokus memproduksi kain interior untuk pasar lokal.

Namun, siapa sangka, dalam waktu beberapa dekade, Ateja menjelma menjadi salah satu raksasa tekstil teknis Indonesia, yang bahkan mampu menembus pasar negara kompetitor utama seperti Tiongkok.

Perjalanan Ateja penuh dengan tonggak penting. Mulai dari ekspor perdana ke Singapura dan Malaysia pada 1978, menjadi pemasok OEM untuk Toyota Motor Asia-Pacific pada 1986, hingga menjalin kerja sama teknis dengan perusahaan Jepang TB Kawashima Co., Ltd pada 1992 untuk meningkatkan kualitas produk.

Tak berhenti di situ, Ateja terus memperluas lini bisnisnya lewat pembentukan beberapa anak perusahaan, seperti PT Ateja Tritunggal 1-6 dan PT Ateja Grace Texindo, yang masing-masing fokus pada berbagai segmen tekstil mulai dari tirai hingga outdoor fabric.

Kini, Ateja menghasilkan delapan kategori utama produk, antara lain: home furnishing, sunscreen, transportation interior, outdoor fabric, hingga membrane fabric sebagai salah satu produk unggulannya yang laris manis di Timur Tengah dan Australia.

Dalam kategori otomotif, kain buatan Ateja telah menghiasi interior kendaraan berbagai merek ternama. Ini menunjukkan kualitas dan ketahanan tinggi produk-produk mereka, yang dirancang dengan teknologi canggih dan melewati riset intensif.

Inovasi memang menjadi kunci utama. Di balik keberhasilannya, Ateja menempatkan riset dan pengembangan (R&D) sebagai pilar penting. Saat ini, mereka memiliki lebih dari 100 anggota tim R&D, sebagian besar merupakan talenta lokal yang mengembangkan produk dengan spesifikasi teknis tinggi: tahan api, tahan panas, tahan bau, anti jamur, hingga tahan debu.

Tak heran jika Ateja mampu bersaing di pasar global, karena sejak awal mereka tak hanya menjual produk, tapi juga kualitas dan teknologi.

Baca Juga: Suksesnya Keluarga Tan Kian Membangun Kawasan Mewah di Indonesia Lewat Century Properties Group

Modernisasi mesin pun tak dilupakan. Ateja terus berinvestasi pada peralatan berkualitas tinggi dari Jerman, memperkuat reputasinya sebagai produsen yang serius dalam urusan presisi dan efisiensi produksi.

Penghargaan demi penghargaan berdatangan. Salah satu yang paling bergengsi adalah "Best of the Best" dari Decosit International Trade Fair dan Primaniyarta Award dari Presiden RI. Pada 2021, mereka juga menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi SNI 8914:2020 untuk masker kain (Ateja Mask), disusul dengan sertifikasi Global Recycle Standard (GRS) sebagai bukti komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

Kini estafet kepemimpinan Ateja telah beralih ke generasi kedua. Benny Judiharjo, menantu dari Subianto Tjandra, dan Arifin Tjandra, menjadi sosok sentral dalam melanjutkan dan mengembangkan bisnis ini.

Baca Juga: Cerita Handojo Santosa Bawa Japfa Selamat dari Krisis dan Sukses Mendunia

Baca Juga: Cerita Insinyur Acer Membangun ASUS, dari Obrolan di Kedai Kopi hingga Sukses Jadi Perusahaan Teknologi Besar

Di bawah bendera PT Ateja Tritunggal, mereka menjalankan perusahaan dengan pendekatan modern namun tetap menjaga nilai-nilai keluarga yang diwariskan dari generasi pendiri. Sistem family office yang mereka terapkan menjadi penyeimbang antara profesionalisme dan nilai kekeluargaan dalam operasional sehari-hari. Ratna Kurniati Tjandra, putri sulung Subianto, juga turut ambil peran dalam memastikan kesinambungan perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: