Fetish adalah sebuah kondisi saat seseorang akan merasakan kepuasan atau gairah seksual dari objek-objek yang sifatnya bukan genital atau bukan kelamin. Orang dengan gangguan fetish memiliki dorongan seksual yang berhubungan dengan benda mati.
Dilansir dari Medicine Net di Jakarta, Kamis (30/7/2020) fetis adalah masalah di mana seseorang memiliki dorongan seksual yang terkait dengan benda-benda yang tidak hidup. Seseorang menjadi terangsang secara seksual dengan memakai atau menyentuh objek.
Baca Juga: Horor! Viral Mayat Pasien Covid-19 Dibuang pakai Buldoser
Misalnya, objek jimat bisa berupa barang pakaian, seperti pakaian dalam, pakaian karet, sepatu wanita, atau pakaian dalam wanita atau pakaian dalam.
Fetish dapat menggantikan aktivitas seksual dengan pasangan atau dapat diintegrasikan ke dalam aktivitas seksual dengan pasangan yang bersedia. Ketika fetish menjadi satu-satunya objek hasrat seksual, hubungan seksual seringkali dihindari. Gangguan terkait fetish disebut parsialisme yang merupakan melibatkan gairah seksual oleh bagian tubuh, seperti kaki, payudara, atau bokong.
Fetish berkembang bukan hanya sebatas alat atau benda tetapi juga menjadi sebuah perilaku. Misalnya, ada orang yang tertarik kalau mau berhubungan seksual mengharuskan pasangannya menggunakan pakaian tertentu yang ketat. Atau harus menggunakan cambuk atau harus dipukul, disiksa sedikit lebih dahulu. Fetish lebih banyak dialami oleh pria dibandingkan dengan wanita.
Fetish disebut sebuah gangguan apabila sudah menimbulkan penderitaan dan menimbulkan disfungsi di dalam kehidupan sehari-hari.
Gangguan fetisisme mengacu pada rangsangan seksual yang intens dan berulang karena penggunaan benda mati atau dari fokus yang sangat spesifik pada bagian tubuh non-genital yang menyebabkan tekanan signifikan atau gangguan fungsi.
Fetishisme juga sebuah bentuk paraphilia (istilah klinis yang digunakan untuk menggambarkan penyimpangan seksual), tetapi kebanyakan orang yang memiliki fetishisme tidak memenuhi kriteria klinis untuk gangguan paraphilic, yang mengharuskan perilaku, fantasi, atau dorongan kuat orang tersebut menghasilkan tekanan klinis yang signifikan atau gangguan fungsional.
Fetish juga umumnya bisa melibatkan benda mati dan hidup, misalnya kaus kaki dan kaki. Untuk beberapa orang, gambar benda fetish dapat menyebabkan gairah, meskipun banyak yang lebih suka atau bahkan membutuhkan objek yang sebenarnya untuk mencapai gairah.
Orang dengan gangguan fetish biasanya butuh memegang, menggosok, mengecap, atau mencium benda fetish untuk kepuasan seksual atau meminta pasangannya untuk mengenakan objek tersebut selama aktivitas seksual.
Lebih lanjut, fetish dikategorikan menjadi dua jenis yaitu bentuk fetish dan media fetish. Dalam bentuk fetish, bentuk benda itu penting, seperti sepatu hak tinggi. Dalam fetish media, bahan dari objek, seperti sutra atau kulit. Biasanya orang dengan gangguan fetish sering mengumpulkan objek yang mereka sukai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: