Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terkuaknya Dua Sisi Gelap Rusia di Balik Perang China-India

        Terkuaknya Dua Sisi Gelap Rusia di Balik Perang China-India Kredit Foto: AFP/Sputnik/Alexey Druzhinin
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Ketegangan antara China dan India hingga saat ini masih belum usai. Armada militer kedua negara bahkan terus memperkuat diri dan bersiaga di perbatasan. Tak cuma prajurit, China dan India juga terus memobilisasi artileri perangnya. Siapa sangka, ada keterlibatan Rusia di balik konflik ini.

        Menteri Pertahanan India, Rajinath Singh, tampak bangga saat memperkenalkan lima unit jet tempur canggih yang baru dibeli dari Prancis, Dassault Rafale. Lima pesawat perang ini adalah gelombang pertama dari total 36 unit yang dipesan India.

        Baca Juga: Secepat Kilat, Pasukan Elite China Dekati Perbatasan India

        Pembelian pesawat tempur Dassault Rafale tentunya tak lepas dari konflik India dengan China, yang kembali memburuk pasca perang Sino-India pada 1962 silam.

        Pertikaian itu sekilas memang hanya terlihat antara China dan India. Siapa sangka, Rusia sebagai salah satu negara dengan armada militer terkuat dunia juga ikut terlibat.

        Tak langsung memang. Akan tetapi, pemerintah Rusia justru bersedia bekerja sama dengan India dengan menjual artileri-artileri canggih ke India.

        Menurut laporan Al-Masdar News, India menggelontorkan dana sebesar US$2,43 miliar, atau setara dengan Rp35,4 triliun, untuk membeli 33 unit jet tempur canggih buatan Rusia. Laporan itu menyebut, Kementerian Pertahanan India memesan 12 Unit Sukhoi Su-30 dan 21 unit Mikoyan MiG-29.

        Tak cuma itu, dalam laporan lainnya yang juga dikutip dari Bulgarian Military, India dan Rusia dikabarkan sepakat dalam jual-beli rudal sistem pertahanan udara S-400 Triumf.

        India kabarnya bersedia menggelontorkan dana sebesar US$5,4 miliar, atau setara dengan Rp79,1 triliun, untuk mendatangkan sistem yang katanya terkuat di dunia.

        Sikap Rusia bak dua sisi mata uang logam. Sebab di satu sisi, negara yang berada di bawah komando Presiden Vladimir Putin adalah sekutu terbesar China. Akan tetapi, dengan penjualan alat-alat tempur ke India jelas Rusia membuat China berang.

        Mengetahui hal tersebut, pemerintah China mengaku prihatin. China berpikir jika benar Rusia menjual rudal S-400 Triumf kepada India, maka konflik di perbatasan China-India bisa semakin besar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: