Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rudal Rusia, Jet Tempur Prancis, Terungkap Tujuan Militer India

        Rudal Rusia, Jet Tempur Prancis, Terungkap Tujuan Militer India Kredit Foto: Sputnik/Alexander Galperin
        Warta Ekonomi, New Delhi -

        Mantan Kepala Staf Angkatan Udara India Marsekal (Purn) BS Dhanoa mengungkap tujuan negaranya memiliki sistem pertahanan rudal S-400 Rusia dan jet tempur Rafale Prancis.

        Menurutnya, misi utamanya adalah menghantam pesawat jet tempur Pakistan di dalam wilayah negara tersebut, bukan saat memasuki wilayah udara India.

        Baca Juga: Ancaman AS Meningkat, Mesir Minta Dikirimkan Ini Oleh Rusia

        Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita PTI hari Minggu (2/8/2020), Dhanoa mengatakan jet Rafale bersama dengan sistem rudal S-400 akan memberi Angkatan Udara India (IAF) keunggulan tempur utama di seluruh wilayah dan bahwa musuh-musuh India akan berpikir dua kali sebelum memulai perang dengan negaranya.

        "Tujuan dari sistem rudal S-400 dan Rafale adalah untuk menghantam pesawat Pakistan di dalam ruang udara Pakistan dan bukan ketika mereka masuk ke dalam wilayah India," ujarnya.

        "Pakistan tidak akan merespons pada 27 Februari tahun lalu terhadap serangan udara Balakot jika India memiliki jet buatan Prancis saat itu," katanya lagi.

        Awal pekan ini, Angkatan Udara India menerima dorongan besar untuk kemampuannya dengan kedatangan batch pertama pesawat tempur Rafale buatan Prancis. Kelima pesawat itu melakukan perjalanan 7.000 km dari Prancis ke anak benua India sebelum mendarat di pangkalan udara IAF di Ambala.

        Unggul di Tibet

        Berbicara tentang kebuntuan yang sedang berlangsung dengan China di Ladakh timur, Dhanoa mengatakan jet tempur Rafale akan memainkan peran kunci di Tibet karena akan dapat menggunakan medan Tibet untuk keuntungannya, menghancurkan pertahanan udara musuh dan melumpuhkan rudal surface-to-air.

        "Melawan China, ada pegunungan Himalaya besar di antara kita yang menciptakan masalah garis pandang yang serius. Anda dapat menempatkan rudal dengan jangkauan 300-400 km di darat di Tibet atau di India. Tetapi itu hanya akan bekerja di dalam (kondisi) saling berhadapan," katanya.

        "Rafale telah mendapatkan paket Electronic Warfare (EW) suite (SPECTRA) yang fantastis, senjata yang fantastis dan karenanya mampu melindungi diri mereka secara elektronik selain dapat menggunakan medan untuk keuntungannya," imbuh dia.

        Sebelumnya, pakar militer China dan India terlibat perang komentar terkait persaingan antara jet tempur Rafale New Delhi dengan J-20 Beijing.

        Menurut pakar New Delhi, Rafale jauh lebih hebat ketimbang J-20 dengan asumsi Beijing sampai saat ini tidak menggunakan jet tempur kebanggaannya itu, melainkan menggunakan Su-35 yang dibeli dari Rusia.

        Sebaliknya, pakar Beijing mengklaim Rafale India tidak akan memiliki peluang menang ketika berhadapan dengan J-20, yang diklaim China sebagai jet tempur siluman generasi kelima.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: