Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demi Plastik Ramah Lingkungan, Miliarder Ini Rela Rogoh Rp1,4 M!

        Demi Plastik Ramah Lingkungan, Miliarder Ini Rela Rogoh Rp1,4 M! Kredit Foto: Unsplash/Alexander Mils
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder asal Hong Kong Francis Choi Chee-ming terus mengembangkan bisnisnya meski ia telah memiliki perusahaan produsen mainan terbesar di dunia.

        Pria yang memiliki kekayaan bersih USD6,6 miliar (Rp96 triliun) berkat beragam bisnis yang dijalankannya di bawah Early Light International. Seperti layanan otomotif, pendidikan, properti, hingga pengecer perhiasan dan jam tangan.

        Baca Juga: Profil Dan Friedkin, Miliarder Amerika Pemiliki Baru AS Roma

        Dilansir dari Forbes di Jakarta, Jum'at (7/8/2020) taipan 73 tahun ini kini terjun dalam industri plastik ramah lingkungan (green plastic). Selama 2 tahun terakhir, ia telah mengeluarkan dana USD100 juta (Rp1,4 miliar) untuk membangun pabrik pembuat plastik ramah lingkungan di Shaoguan, China.

        Pabrik dengan tinggi 5 lantai ini dibangunnya secara patungan bersama perusahaan asal Amerika Serikat (AS).

        Meski tengah pandemi, ia tetap optimis membangun pabriknya di Shenzen, China. Pada April 2020 lalu, Choi menyatakan pabriknya yang berada di Shenzen dan Shaoguan tetap bebas virus corona, meski sebagian besar pekerjanya merupakan penduduk lokal.

        Tanpa kekhawatiran akan virus, Choi tetap melanjutkan usahanya membuat plastik biodegradable dengan kecepatan penuh. "Ini akan menjadi bisnis yang sangat besar," serunya.

        Miliarder ini menargetkan usahanya dalam memproduksi green plastic bernama NuPlastiQ ini bisa mulai berjalan akhir tahun.

        Choi mengklaim NuPlastiQ yang digunakan untuk membuat tas ini bisa bercampur dengan plastik konvensional untuk membuat mainan yang lebih ramah lingkungan. Barang tersebut dapat terurai secara alami jika dibuat ke tempat pembuangan sampah atau dibiarkan terendam air.

        Menurut dia, bioplastik merupakan pasar yang sangat menjanjikan seiring dengan meningkatnya kesadaran lingkungan di seluruh dunia. Sebagaimana sebuah penelitian mengungkap bahwa pasar global bioplastik pada tahun 2019 bernilai USD7 miliar (Rp102 triliun) dan akan tumbuh hingga 16% pada tahun-tahun berikutnya.

        Karena itulah Choi yakin akan mampu mengendalikan pertumbuhan itu. Bahkan, bioplastik disebutnya merupakan opsi bisnis yang jauh lebih baik ketimbang memproduksi mainan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: