Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kelompok Hizbullah Dituding Incar Amonium Nitrat Lebanon untuk...

        Kelompok Hizbullah Dituding Incar Amonium Nitrat Lebanon untuk... Kredit Foto: Reuters/Mohamed Azakir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 lalu diduga kuat akibat dari amonium nitrat.

        Amonium nitrat tersebut kerap digunakan sebagai salah satu bahan peledak dan pupuk yang dapat membuat pertumbuhan tanaman menjadi subur.

        Baca Juga: Presiden Lebanon Curiga Ledakan di Beirut Akibat Bom atau Rudal

        Berdasarkan laporan dari Times of Israel, salah satu televisi di sana menyiarkan bahwa amonium nitrat telah lama diinginkan oleh organisasi militer dan politik di Lebanon, Hizbullah untuk menyulut perang.

        Dalam catatan kasus di Jerman dan Inggris, Hizbullah dilaporkan tertangkap dengan kepemilikan amonium nitrat sehingga terdapat asumsi bahwa organisasi tersebut mengincar bahan serupa yang ada di pelabuhan Lebanon.

        Menurut televisi lokal Israel, Hizbullah tampaknya berencana menggunakan timbunan amonium nitrat untuk melawan Israel dalam 'Perang Lebanon Ketiga'.

        Laporan itu disiarkan beberapa jam setelah pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah memberikan pidato mengenai sanggahan bahwa pihaknya menginginkan amonium nitrat.

        Ia pun menyangkal bahwa kelompok Hizbullah telah menyimpan senjata atau peledak di Pelabuhan Beirut sehingga menambah ledakan beberapa waktu lalu itu semakin besar. Ledakan di Beirut telah merenggut sekitar 178 nyawa dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.

        Nasrullah menegaskan, pihaknya tak berhubungan dengan ledakan tersebut khususnya kepemilikan amonium nitrat dan senjata di Pelabuhan Beirut.

        "Saya ingin secara mutlak, dengan tegas mengesampingkan apa pun yang menjadi milik kami di pelabuhan. Tidak ada senjata, tidak ada rudal, atau bom atau senapan atau bahkan peluru atau amonium nitrat. Tidak ada apa-apa, tidak sekarang, tidak selamanya," ujarnya.

        Amonium nitrat diketahui sebagai bahan utama dalam bom yang menghancurkan gedung federal di Oklahoma City pada tahun 1995.

        Tahun lalu, Israel mengklaim bahwa Mossad telah memberi tahu badan-badan intelijen Eropa tentang Hazbullah yang menyimpan amonium nitrat untuk digunakan dalam bom London, Siprus dan tempat lainnya.

        Pada 2015 lalu, diduga intelijen Inggris menemukan kelompok Hizbullah memiliki amonium nitrat yang disimpan dalam karung tepung.

        Meski pihak Hizbullah menyangkal, namun laporan dari stasiun televisi Israel tetap mengatakan bahwa kelompok tersebut menginginkan amonium nitrat di Pelabuhan Beirut.

        "Itulah yang ingin dilakukan Nasrallah di Eropa. Israel telah berperang dua kali dengan Lebanon, pada tahun 1982 dan setelah serangan lintas batas oleh Hizbullah di mana tentara Israel terbunuh dan terculik pada tahun 2006," menurut laporan televisi Israel.

        Sementara itu, mantan panglima militer Israel dan mantan menteri pertahanan, Moshe Ya'alon mengatakan kepada situs berita Saudi bahwa ledakan di gudang senjata Hizbullah besar di pelabuhan tersebut mendahului ledakan amonium nitrat.

        Hingga laporan ini dibuat, belum ada kepastian dari pihak Lebanon mengenai penyebab ledakan di Pelabuhan Beirut yang mengundang perhatian masyarakat dunia tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: