Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aduh Buyung... Gegara Covid, 100 Juta Orang Mendadak Jadi Miskin!

        Aduh Buyung... Gegara Covid, 100 Juta Orang Mendadak Jadi Miskin! Kredit Foto: Cahyo Prayogo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Laporan Bank Dunia angka kemiskinan di dunia meningkat secara sporadis atau bahkan terjadi lebih besar dari yang sebelumnya diperkirakan sejalan dengan pandemi virus corona atau Covid-19 yang menjalar ke berbagai negara.

        "April, kami memperkirakan Covid-19 mendorong 40 sampai 60 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem. Sejak itu, episentrum pandemi bergeser dari Eropa ke Amerika Utara," tulis laporan tersebut, seperti dikutip, Rabu (19/8/2020).

        Baca Juga: Mantap! JakCard Bank DKI Kini Bisa AksesTol Dalam Kota

        Baca Juga: Bantu Pemulihan, Bank Dunia Kaji Kebutuhan Rakyat Lebanon

        "Ini telah menyebabkan angka kematian di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah bertambah, Akibatnya, perkiraan kami tentang dampak virus pada kemiskinan global juga bergeser." sambung tulisan tersebut.

        Kemudian, Bank Dunia lantas menghitung dengan menggunakan dua skenario, yakni pertama, mengasumsikan bahwa wabah tetap pada tingkat yang diharapkan saat ini dan aktivitas pulih akhir tahun ini.

        Sementara itu, skenario kedua, mengasumsikan bahwa wabah bertahan lebih lama dari yang diharapkan, memaksa kebijakan penutupan sejumlah wilayah dipertahankan atau diperkenalkan kembali.

        Lanjutnya, Bank Dunia kemudian menggunakan metode penghitungan proyeksi angka kemiskinan menggunakan perkiraan produk domestik bruto (PDB) suatu negara normal dengan PDB sebelum terjadinya serangan wabah.

        "Kami memperkirakan bahwa Covid-19 akan mendorong 71 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem, dengan diukur pada garis kemiskinan internasional US$ 1,90 per hari. Dengan skenario terburuk, angka bisa meningkat menjadi 100 juta." tulisnya.

        Selain itu, analisa Bank Dunia juga memperkirakan jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem tidak akan berubah pada rentang 2020 - 2021.

        Namun, secara total dua pertiga dari angka kemiskinan akan disumbang dari negara-negara di Asia Selatan.

        Angka ini menghitung pada garis kemiskinan di angka US$ 3,20. Sementara jika menggunakan penghitungan garis kemiskinan US$ 5,50, maka sumbangan orang miskin paling banyak berada di wilayah Asia Timur dan Pasifik, serta Afrika.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: