Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Long Weekend, Harga CPO di W3 Agustus 2020?

        Long Weekend, Harga CPO di W3 Agustus 2020? Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bergerak bak roller coaster, tren pergerakan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar global pada minggu ketiga Agustus 2020 mulai mengejutkan. Setelah sempat membukukan harga rata-rata CPO dalam CIF Rotterdam basis pada pekan kedua sebesar US$699,5 per MT, harga rata-rata CPO saat ini tercatat sebesar US$691,9 per MT.

        Nilai ini melemah sekitar 1,1 persen dibandingkan periode yang sama pada pekan sebelumnya. Sepanjang Agustus 2020, harga CPO pada 21 Agustus 2020 yang sebesar US$ 685/MT ini merupakan harga dengan level terendah.

        Sejak pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia, harga CPO sempat menyentuh level tertinggi yakni senilai US$735 per MT pada pertengahan Juli lalu. Kendati demikian, harga tersebut berfluktuatif dan cenderung menunjukkan tren penurunan.

        Baca Juga: 6 Bulan Merana, Harga CPO Kembali Memesona

        Kondisi pasar global yang belum stabil masih menjadi sentimen yang memengaruhi pergerakan harga CPO tersebut. Tidak hanya itu, puncak produksi minyak kelapa sawit pada September–November mendatang menimbulkan kekhawatiran dari para pedagang dan pelaku usaha industri perkebunan kelapa sawit terhadap persediaan, permintaan, dan harga CPO.

        Pandemi Covid-19 yang tercatat telah menginfeksi dunia sejak Januari 2020 lalu menjadi motor utama atas pergerakan ekonomi global. Guna meredam penyebaran virus Corona yang semakin masif, sejumlah negara menerapkan kebijakan lockdown sehingga roda bisnis menjadi menurun bahkan nyaris mati suri. Bagi CPO, berdampak pada penuruan permintaan sehingga harganya pun merosot tajam.

        Namun, setelah melewati Mei 2020, negara-negara mulai melonggarkan lockdown, perekonomian China yang merupakan asal virus tersebut mulai bangkit dan permintaan terhadap CPO pun perlahan mulai membaik.

        China merupakan salah satu konsumen CPO terbesar di dunia sehingga ketika perekonomiannya bangkit, maka dampak yang besar akan turut dirasakan oleh negara-negara lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: