Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mendorong para generasi muda Indonesia untuk meningkatkan keterampilan di era industri 4.0 dengan cara membaca buku.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Deni Kurniadi, mengatakan era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Adapun, ujarnya, SDM yang dibutuhkan oleh industri saat ini adalah yang memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi digital.
"Diperlukan pelaksanaan program peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para sumber daya manusia berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini," katanya dalam kegiatan Webinar Duta Baca Indonesia: Kebutuhan Skill Milenial di Era Industri 4.0, Jumat (28/8/2020).
Baca Juga: Dukung Perpusnas Keluar 'Zona Nyaman', Komisi X: Tambah Anggaran!
Deni Kurniadi merinci beberapa keterampilan yang dibutuhkan oleh generasi milenial di era industri 4.0 yakni mampu berbicara bahasa asing, menulis, menggunakan Microsoft Office dan aplikasi design, public speaking, penyelesaian masalah dengan cepat, manajemen waktu, bekerja dalam tim, dan mempunyai wawasan yang luas.
"Seseorang yang akan bersaing dalam industri 4.0 dituntut untuk tidak hanya mengetahui satu bidang keahlian. Lebih jauh dari itu, bidang keahlian yang dimiliki seseorang juga harus semakin berkembang untuk tetap bertahan pada era di mana informasi terus berkembang pesat dan cepat," paparnya.
Ia mengatakan bahwa untuk mendapat berbagai bidang keahlian dan wawasan yang luas maka seseorang dituntut untuk menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat. Lanjutnya, hal yang sangat erat kaitannya dengan belajar ialah membaca.
Banyak hal menarik yang bisa didapatkan oleh para generasi milenial dengan membaca di antaranya memperbanyak kosakata, meningkatkan keterampilan komunikasi, meningkatkan rasa percaya diri saat berinteraksi, hingga mengasah keterampilan berpikir analitis.
"Dengan banyak membaca, kita dapat meningkatkan konsentrasi. Hal ini tentu sangat berguna ketika berada pada dunia kerja yang menuntut untuk berkonsentrasi pada apa yang kita kerjakan," tegasnya.
Apalagi, era industri 4.0 membuat pasar tenaga kerja menjadi tanpa batas atau borderless. Artinya, hampir sudah tidak ada sekat batas negara sehingga bisa membuat seseorang dengan mudah bekerja di negara lain tanpa harus meninggalkan negara asalnya.
"Dengan terbukanya kesempatan atau lapangan kerja tersebut, masyarakat Indonesia harus meningkatkan skill untuk dapat bersaing secara terbuka dengan negara lain," pesannya.
Hal senada disampaikan oleh Duta Baca Indonesia Najwa Shihab yang mengingatkan para generasi muda Indonesia untuk memiliki skill dan keterampilan baru di tengah dunia yang terus bergerak dan berubah. Ia mengatakan keterampilan-keterampilan baru di era 4.0 diperlukan agar para generasi muda bisa mencapai mimpi-mimpi besar mereka.
"Ini penting sekali teman-teman agar jangan hanya melihat hal yang ada di depan mata, tetapi beyond. Mimpi itu harus besar, jangan tanggung," katanya di acara webinar yang sama.
Baca Juga: Perpusnas Raih WTP 4 Kali Berturut-turut dari BPK
Najwa Shihab mengatakan ada sembilan kompetensi masa depan yang harus dimiliki oleh generasi muda Indonesia, yakni berorientasi tindakan, berprinsip, inovatif, bekerja sama, cerdas, komunikatif, berkomitmen, mandiri, dan reflektif.
"Di era 4.0 yang dibutuhkan bukan hanya kemampuan teknis menguasai satu bidang ilmu tertentu, tetapi kemampuan teman-teman untuk bisa menjadi pembelajar seumur hidup," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: