Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Tengah Pandemi Covid-19, ITM Dapatkan 87% Kontrak Penjualan

        Di Tengah Pandemi Covid-19, ITM Dapatkan 87% Kontrak Penjualan Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Medan -

        Beberapa negara telah membuka kembali perekonomiannya, tetapi pandemi Covid-19 tetap mewabah. Terlepas dari kondisi yang berat ini, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM) tetap mencetak laba bersih yang positif. Bahkan memasuki paruh kedua, dari seluruh target volume penjualan tahun ini, perusahaan telah mendapatkan 87% kontrak penjualan.

        Mulianto selaku Direktur Utama mengatakan kontrak penjualan tersebut dilakukan dengan menjaga aktivitas operasional tanpa gangguan, menerapkan kendali biaya dan belanja modal dengan disiplin, serta menjaga posisi kas yang kuat melalui penerapan strategi manajemen kas yang efektif dan efisien guna memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk ekspansi secara inorganik dan pembayaran dividen secara berkala.

        Baca Juga: OJK Komitmen Tingkatkan Perbaikan Sesuai Laporan BPK

        Baca Juga: Semester I-2020, Kinerja WIKA Group Moncer

        “Angka volume penjualan sampai dengan semester pertama bergerak sesuai target di tengah harga jual rata-rata yang turun ke level USD 55,8 per ton dari USD 68,8 per ton dari periode yang sama tahun lalu,” katanya pada webinar di Public Expose Live 2020 yang diselenggarakan oleh BEI, Jumat (28/8/2020).

        Di samping itu, China sebagai salah satu penggerak ekonomi dunia berangsur pulih pada semester pertama ini sehingga diperkirakan pada semester kedua mendatang harga dan permintaan terhadap batu bara akan membaik.

        “Sebanyak 67% harga jualnya telah ditetapkan, sedangkan 20% lagi mengacu pada indeks harga batu bara. Oleh sebab itu Perusahaan optimistis akan mencapai target volume penjualan 22 juta ton untuk tahun ini. Meskipun begitu, sebagai akibat penurunan harga jual rata-rata batu bara, laba bersih pada periode ini menyusut 59% menjadi USD 29 juta dari USD 69 juta pada semester pertama tahun lalu,” ujarnya.

        Penurunan yang berarti tersebut juga menggerus pendapatan bersih perusahaan dari USD 893 juta menjadi USD 653 juta sedangkan marjin laba kotor turun dari 18% menjadi 14% secara year-on-year. EBIT  atau Laba sebelum Bunga dan Pajak tercatat USD 38 juta, turun 61% dari USD 96 juta pada periode yang sama tahun lalu. Adapun laba bersih per saham dibukukan USD 0,03.

        “Perusahaan sepanjang paruh pertama 2020 menjual 11,1 juta ton batu bara yang diekspor ke China (3,2 juta ton), Jepang (2,6 juta ton), Indonesia (1,9 juta ton), Filipina (0,8 juta ton), Thailand (0,7 juta ton), dan negara negara-negara lain di Asia Timur dan Tenggara,” katanya.

        Sejalan dengan target volume produksi 19-20,1 juta ton untuk tahun ini, Perusahaan memproduksi 8,9 juta ton batu bara pada paruh pertama tahun 2020. 

        “Sampai dengan akhir Juni 2020, total aktiva ITM bernilai USD 1.229 juta dengan ekuitas USD 862 juta. Perusahaan memiliki posisi kas dan setara kas yang kuat sebesar USD 208 juta tanpa hutang,” pungkasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: