Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SK Pilkada Balik, Demokrat-PDIP Memanas Seperti Tom & Jerry

        SK Pilkada Balik, Demokrat-PDIP Memanas Seperti Tom & Jerry Kredit Foto: Instagram puanmaharaniri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, pengembalian surat dukungan pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumatera Barat, Mulyadi-Ali Mukhni, kepada PDIP untuk Pilkada 2020, akan semakin memanaskan hubungan PDIP dan Partai Demokrat.

        Diketahui, Mulyadi-Ali Mukhni merupakan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) yang diusung oleh Partai Demokrat dan PAN.

        "Karena ada info di berbagai media yang meminta Ali untuk mengembalikan rekomendasi itu adalah Demokrat ini justru akan memanaskan hubungan kedua partai ini seperti Tom and Jerry akan tegas seperti minyak dan air yang sulit untuk disatukan," ujar Adi saat dihubungi, Minggu (6/9/2020).

        Baca Juga: Benarkah PDIP Akan Bubarkan MUI Demi Keutuhan Pancasila?

        Baca Juga: PDIP Tuduh Rongrong Tolak Jokowi, PKS Meledak: Sangat Tendensius

        Menurut Adi, atas kejadian tersebut PDIP merasa dipermalukan, merasa ditelanjangi di depan publik sebagai partai penguasa di tengah banyak calon yang minta dan berharap rekomendasi dari PDIP. Sedangkan rekomendasi yang diberikan kepada Mulyadi-Ali Mukhni malah dikembalikan lagi.

        "Tentu PDIP merasa marwah sebagai partai penguasa sedang diinjak-injak dengan pengembalian rekomendasi ke partai ini. Tentu akan semakin memanaskan hubungan dengan Demokrat ini," jelasnya.

        Analis politik asal UIN Jakarta ini pun menyebut bahwa ucapan Puan Maharani sangat berdampak besar dan menjadi beban elektoral bagi keduanya. Sebab akibat pernyataan Puan, banyak yang marah, bereaksi protes, bahkan ada yang melaporkan ke Polisi.

        "Tentu itu tak mudah bagi Ali, di tengah kecenderungan amarah publik, dia tetap menerima rekomendasi partai yang mengatakan Sumbar itu adalah tidak Pancasilais, makanya rekomendasinya itu dikembalikan," ungkapnya.

        "Dengan harapan pengembalian rekomendasi itu bisa berdampak positif terhadap mereka dengan mendapatkan dukungan masyarakat di Sumbar," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: