Trump Kalah Telak, Jajak Pendapat Kalah, Sampai Duit Kampanye Juga Kalah, Biden Dong, Tembus Rp5,4 T
Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden, tak hanya mengalahkan calon petahana Donald Trump di sejumlah jajak pendapat. Tapi juga dalam penggalangan dana kampanye.
Trump melalui Republican National Committee (Komite Nasional Republik/RNC) mengumpulkan 210 juta dolar AS (sekitar Rp 3,14 triliun). Baca Juga: Deadline Buat Jual TikTok Amerika Tinggal 4 Hari, Trump Ogah Perpanjang
Sedangkan Biden lewat Democrat National Committee (Komite Nasional Demokrat/DNC) mengumpulkan 365 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,4 triliun. Tak ada penjelasan detail terkait jumlah uang yang mereka keluarkan dari kantong pribadi. Baca Juga: Trump Bilang Kim Jong-un Bunuh Pamannya Sendiri
Namun, perbedaan jumlah tersebut telah membuat donatur kampanye Trump khawatir. Dan Eberhart, donatur dan pendukung Trump, mengaku heran dengan keunggulan Demokrat atas partai Republik dalam hal pengumpulan dana.
“Saya tak pernah mengira itu akan terjadi,” kata Eberhart, dikutip Politico. Eberhart menambahkan, saat ini masih ada waktu untuk membalikkan keunggulan.
Seperti halnya pada waktu kampanye 2016. Yang juga sempat tertinggal dalam hal jumlah dana kampanye dari Hillary Clinton.
Tapi, menurutnya, penggalangan dana Biden dan anggota Senat dari Partai Demokrat itu telah menunjukkan bahwa momentum memihak partai tersebut.
Dalam jajak pendapat setelah keduanya melakukan konvensi bulan lalu, Trump masih tertinggal 7-8 persen dari Biden. Pemilihan Kamala Harris sebagai calon wakil presidennya juga berpengaruh besar.
Hanya dua hari setelah penetapan Harris, kampanye Biden berhasil mengumpulkan lebih dari 48 juta dolar AS, atau sekitar Rp 718 miliar.
Tapi, penggalangan dana yang berhasil dihimpun tim kampanye Trump pada bulan Juli lalu mencetak rekor. Awal pekan ini menurut laporan Bloomberg, Trump menyumbangkan 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) dari koceknya sendiri sebagai dana tambahan kampanye.
Ken Spain, konsultan partai Republik mengatakan, jumlah penggalangan dana sering menggambarkan keunggulan. Dan angka itu mencerminkan momentum yang diterima Biden di bulan Agustus.
Sejak saat itu persaingan menjadi lebih ketat. “Tapi, seorang petahana tidak pernah ingin kehilangan uang sebesar itu,” kata Spain, merujuk total dana kampanye perolehan Trump.
Ahli strategi Partai Republik lainnya, yang tidak ingin disebut identitasnya mengakui bahwa jumlah tersebut sangat memprihatinkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: