Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, pemerintah telah menemukan adanya delapan titik permasalahan, yang membuat pertumbuhan ekonomi nasional mengalami minus 5,32 di kuartal II-2020.
"Kalau kita identifikasi, ternyata ada delapan titik yang jadi sumber permasalahan di dalam ekonomi kita saat ini," kata Luhut dalam telekonferensi, Selasa (15/9/2020).
Meski demikian, Luhut belum mau menjelaskan secara lebih rinci, apa saja kedelapan titik permasalahan yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2020 sampai minus 5,32 persen tersebut.
Baca Juga: Diperintah Jokowi, Luhut Langsung Siapkan Jurus Lenyapin Covid-19
Baca Juga: Jokowi Langsung Bertitah Beresin Covid-19, Luhut Terjunkan TNI sampai Polisi
Dia hanya menegaskan bahwa pemerintah akan berupaya sangat keras, untuk fokus dalam segala usaha pembenahan dan perbaikan sektor-sektor ekonomi yang terdampak akibat pandemi Covid-19 tersebut.
"Kita akan fokus supaya kita bisa 'rebound' lebih cepat," ujarnya.
Namun di sisi lain, Luhut menekankan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 minus 5,32 persen, namun setidaknya kontraksi tersebut masih lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga Indonesia.
Apalagi, lanjut Luhut, dampak dari pertumbuhan ekonomi nasional tersebut tidak terlalu berimbas negatif bagi PDB nasional.
"Memang kita minus 5,3 persen. Tapi, kalau dibandingkan dengan negara-negara lain di sekitar, kita masih lebih bagus," kata Luhut.
"Yang terpenting, dampak kepada PDB saat ini masih bagus. Saya pikir (ekonomi) kita masih lebih baik," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: