Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berawal dari PWMP, 3 Peternak Milenial Bogor Sukses Kembangkan Usaha Olahan Daging

        Berawal dari PWMP, 3 Peternak Milenial Bogor Sukses Kembangkan Usaha Olahan Daging Kredit Foto: BPPSDMP
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Berbagai upaya dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewujudkan regenerasi petani, salah satunya melalui program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian atau yang lebih dikenal dengan PWMP. PWMP menjadi salah satu program andalan pertanian yang diminati generasi milenial.

        Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan melalui kegiatan PWMP, diharapkan generasi milenial berani menjadi seorang petani atau mendirikan startup di bidang pertanian.

        "Hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil di mana kaum milenial saat ini mulai sadar pertanian adalah tambang emas tanpa batas jangka panjang. Ke depan, generasi muda pertanian bukanlah pekerja bidang pertanian, tetapi menjadi pelaku usaha pertanian. Regenerasi petani menjadi hal yang penting dan utama sekarang ini," papar Mentan SYL.

        Baca Juga: Percepat Regenerasi Petani, Bupati Tanah Laut Siap Dukung Program YESS

        Baca Juga: Sukses Jadi Produsen Pupuk Organik, Fajar Gumelar Buka Lapangan Kerja bagi Masyarakat

        Salah satu alumni perguruan tinggi mitra Kementan yang mendapatkan bantuan modal PWMP pada 2017 adalah Abdul Halim, Bayu dan Raiz.

        Mengawali usaha Delis Frozen Food berupa olahan daging sosis dan baso, tiga petani milenial ini berupaya untuk meningkatkan skala usahanya. Alih-alih bertahan dengan persaingan olahan pangan skala makro, mereka mencoba membuka lahan peternakan di RPH Bubulak. Dari Delis Frozen Food dan peternakan, ketiga milenial ini mendapatkan keuntungan. Namun, apa yang telah dicapai tak langsung membuat mereka merasa puas.

        Halim, Bayu, dan Raiz berpikir untuk melihat peluang pasar sebelum menentukan produk yang akan dipasarkan. Setelah mencoba membuat peternakan, selanjutnya mencoba menjual daging domba untuk keperluan akikah di Meat Shop yang masih berlokasi di lingkungan RPH Bubulak. Inilah titik balik mereka untuk mengubah haluan bisnisnya dengan membuka jasa akikah bertajuk Klik Akikah.

        Bagi Halim (29) yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana peternakan dan magister bisnis di IPB, mengembangkan sektor pertanian merupakan tanggung jawabnya dan generasi muda lainnya. Ia menegaskan, dari sektor pertanian ia dan rekannya berhasil menjadi wirausaha milenial yang sukses. Kini Klik Akikah telah memiliki cabang di Bandung dan Purwakarta.

        Halim mengungkapkan paket jasa akikah yang ditawarkan mulai dari Rp1.950.000 hingga untuk domba premium seharga Rp4.700.000 per ekornya. Konsumen bebas menentuan paket akikah yang sesuai dengan kemampuannya.

        "Yang terpenting domba tersebut sehat dan memenuhi syarat sesuai dengan syariat agama. Dalam proses pengolahan dan pengemasan sampai diatribusi pun kami awasi dengan ketat," jelas Halim, Rabu (16/9/2020).

        Selain mendapatkan paket box, konsumen juga mendapat sertifikat akikah dan suvenir. Bahkan dengan paket Rp4.700.000, konsumen yang beruntung akan mendapatkan bonus stroler.

        Kini dalam sebulan mereka mampu mengolah kisaran 200 ekor domba. Tak ada usaha tanpa hambatan. Ketika pandemi hadir, kegiatan pemesanan Klik Akikah terhenti kurang lebih dua bulan lamanya karena adanya pembatasan kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan. Namun, kini usaha mereka telah kembali bangkit meskipun pandemi belum juga usai.

        Untuk pemilihan nama Klik Akikah, Bayu menjelaskan bahwa pemilihan nama tersebut agar mudah diingat dan lebih mudah untuk dicari dalam dunia online.

        "Kami berpikirnya saat ini kan eranya digital di mana dengan satu kali klik atau satu kali sentuhan semua bisa berubah. Begitupun dengan Klik Akikah dengan mem-browsing website kami, konsumen dapat langsung memesan produk yang diinginkan tanpa harus beranjak dari kediamannya," papar Bayu.

        Untuk pemasaran, Bayu dan timnya memanfaatkan media sosial, website, dan reseller, selain pemasaran langsung.

        Dalam menjaring tenaga kerja, Klik Akikah menjaring generasi muda yang fresh graduate yang memiliki keinginan untuk berbisnis dan ke depannya diharapkan mampu menciptakan usaha baru.  

        Raiz yang juga peternak milenial mengatakan, dalam usahanya ini mereka juga melibatkan generasi milenial di sekitarnya untuk bekerja sama sebagai tenaga kerja harian.

        "Sebagai rasa syukur kami berupaya untuk berbagi melalui Klik Berbagi dengan menyisihkan pendapatan berupa makan gratis sebanyak 150 porsi setiap minggunya," ungkap Raiz.

        Raiz pun menambahkan, ke depan mereka akan kembali mengembangkan olahan Delis Frozen Food yang menjadi cikal bakal usaha mereka. "Kami tetap akan sigap membaca peluang pasar dan memanfaatkannya menjadi pengembangan usaha di sektor pertanian. Dengan moto disiplin, teliti tetapi tetap fun, kami berkomitmen untuk terus meningkat pelayanan terhadap konsumen," kata Raiz.

        Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan.

        "Estafet tongkat pembangunan pertanian selanjutnya ada pada pundak generasi muda. Untuk itu kini saatnya generasi milenial terjun dalam usaha pertanian, dan manfaatkan peluang bisnis," papar Dedi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: