Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sekarang JK Berani Buka-bukaan Soal Perbedaan Presiden SBY dan Jokowi, Ketahuan Kan..

        Sekarang JK Berani Buka-bukaan Soal Perbedaan Presiden SBY dan Jokowi, Ketahuan Kan.. Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menceritakan pengalaman saat dirinya menjabat sebagai Wakil Presiden bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

        Hal tersebut dikatakan saat JK menjadi narasumber dalam kegiatan bincang-bincang di akun channel Youtube Helmy Yahya Bicara yang diunggah pada Selasa (22/9/2020).

        Baca Juga: Keponakan Jusuf Kalla Resmi Daftar ke KPU Makassar

        Ia berpendapat bahwa saat menjabat bersama dengan SBY, masalah ekonomi diberikan sepenuhnya kepada dirinya. Namun, saat ia mendampingi Presiden Jokowi, semua masalah baik ekonomi, politik, dan lainnya diselesaikan melalui rapat.

        "Kalau Pak Jokowi seminggu bisa 4-5x rapat karena Pak Jokowi senang jika keputusan diambil bersama," tambahnya.

        Baca Juga: Ketika Habib Rizieq Sudah Bertitah, PA 212 Dkk Teriak Kencang pada Jokowi

        JK menjelaskan hal tersebut untuk menjawab pertanyaan Helmi Yahya terkait enak mana bekerja pada zaman SBY atau Jokowi.

        "Ya samalah. Cuma beda kepemimpinannya. Gayanya beda," ujarnya.

        Helmi pun mengajukan pertanyaan lanjutan, mengapa Jokowi senang rapat? "Ya begitu gayanya. Ada keputusan diambil bersama," kata JK menimpali.

        Helmi melanjutkan rasa penasarannya apa beda zaman SBY dan Jokowi. "(SBY) lebih ringkas. Lebih terarah, lebih cepat kita mengambil keputusan," kata mantan ketua umum Partai Golkar ini.

        JK pun mengiyakan pernyataan Helmy terkait slogan yang pernah diusungnya di Pilpres 2009, yaitu Lebih Cepat Lebih Baik. "Nah iya," kata JK yang membuat keduanya tersenyum bareng.

        JK pun mengenang menjadi juru damai pemerintahan sejak menjadi menteri koordinator kesejahteraan rakyat (menko kesra) era Megawati Soekarnoputri. Kala itu, JK mengaku, menyelesaikan konflik Poso dan Ambon.

        Adapun, ketika menjadi wapres era SBY, ia menjadi mediator konflik Aceh antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Republik Indonesia (RI). JK pun membocorkan rahasia menjadi juru damai, yaitu harus mengetahui dan mempelajari masalah dulu, latar belakang, dan penyebabnya.

        "Kita harus menjaga dignity dari yang berkonflik, jadi win win tak boleh ada yang merasa kalah. Saya waktu itu dalam tahap peneyelasaian Thailand dan Srilanka, karena soal waktu, karena keterbukaan, tak terjadi," kata JK yang menjelaskan jika konflik Aceh bisa ditangani lantaran mengambil jalan tengah karena menguntungkan kedua belah pihak.

        Baca Juga: Prabowo Disuruh oleh Jokowi Urus Singkong-singkongan

        Saat ini JK menjelaskan dirinya menghabiskan waktu dengan berbagai kegiatan seperti aktif dalam organisasi Palang Merah Indonesia (PMI), Dewan Pengurus Masjid, menjalankan bisnis, hingga memanfaatkan waktu bersama cucu-cucu kesayangan.

        Dalam kesempatan tersebut JK menceritakan banyak hal mulai menjadi saudagar, masalah politik, hingga kondisi sepak bola di Tanah Air.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: