Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bye Jack Ma! Juragan Air Ini Jadi Orang Terkaya di China dan Kedua di Asia!

        Bye Jack Ma! Juragan Air Ini Jadi Orang Terkaya di China dan Kedua di Asia! Kredit Foto: Twitter/ForbesAsia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendiri Alibaba, Jack Ma tak lagi menjadi orang terkaya di China. Tahta itu telah direbut oleh pendiri air minum kemasan, Zhong Shanshan. Menurut Bloomberg Billionaire Index, Kamis (24/9/2020), total kekayaan Zhong telah mencapai USD58,7 miliar (Rp876 triliun).

        Sementara, kekayaan Jack Ma lebih USD56,7 miliar (Rp846 triliun), 2 miliar dolar AS lebih rendah dari Zhong.

        Baca Juga: Bukan Buatan China, Ternyata Ini Ponsel Favorit Jack Ma!

        Zhong pun menjadi orang terkaya kedua di Asia setelah taipan India, Mukesh Ambani. Zhong menduduki orang terkaya ke-17 di dunia dalam daftar Miliarder Indeks Bloomber.

        Zhong adalah pendiri Nongfu Spring yang menjual air minum kemasan. Kekayaannya juga berasal dari perusahaan yang menguasai seperempat pasar air kemasan di China.

        Selain dari Nongfu Spring, Zhong juga pemegang saham terbesar dari Beijing Wantai Biological Pharmacy. Perusahaan tersebut telah mengembangkan vaksin corona yang dapat diinjeksi dengan alat semprong hidung. Tak sendiri, Wantai bekerjasama dengan Xiamen University dan Hong Kong University.

        Sepanjang tahun 2020, kekayaan Zhong telah melonjak hingga USD51,9 miliar atau sekitar Rp774 triliun. Bahkan, penambahan kekayaan bersih Zhong secara telah mengalahkan Jeff Bezos dan Elon Musk.

        Meski saat ini Zhong mengungguli Jack Ma. Namun, pendiri Alibaba itu diprediksi akan kembali meraih posisinya sebagai orang terkaya China.

        Hal ini karena Alibaba akan go public dalam IPO Ant Group Amerika Serikat (AS) bulan depan. Banyak yang memprediksi bahwa nilai saham Alibaba bakal mencapai USD28 miliar atau sekitar Rp418 triliun jika penilaian perusahaan mencapai USD250 miliar (Rp3.732 triliun).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: