Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Luhut Minta Bio Farma Percepat Obat Covid-19, Katanya: Jangan Terlalu Kaku

        Luhut Minta Bio Farma Percepat Obat Covid-19, Katanya: Jangan Terlalu Kaku Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah meminta agar produsen farmasi nasional mempercepat produksi obat Covid-19, salah satunya adalah obat Remdesivir. Sebelumnya obat tersebut diyakini oleh Amerika Serikat (AS) mampu menangkal Covid-19, sehingga melalui perusahaan bio farmaasinya; Gilead Sciences Inc, berencana memproduksi massal remdesivir.

        “Harus diupayakan untuk segera produksi di dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti, jadi jangan ada hambatan,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Minggu (27/9/2020).

        Baca Juga: Keren, Luhut Siapkan Penyuntikan Massal Vaksin Covid-19

        Dia meminta agar demi kepentingan nasional, Bio Farma segera mengambil langkah yang cepat dan tepat sehingga bahan baku untuk produksi nasional dapat segera dilakukan.

        “Strateginya untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional. Kita harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan,” bebernya.

        Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan, pihaknya telah memproses izin uji klinis untuk Remdesivir.

        “Terkait bahan baku dari Tiongkok, kami sudah mencatat dan akan cari jalan yang terbaik dengan tetap menjaga aspek keamanan dan mutu,” ujar Penny.

        Dalam kesempatan yang sama, Dirut Bio Farma Honesti mengatakan pihaknya telah mengurus izin untuk memproduksi Remdesivir.

        “Ada dua cara yang kami lakukan yakni kita mengadakan kerja sama dengan India. Sementara kita akan melakukan uji klinis nanti kerja sama dengan BUMN. Kedua, Disamping izin impor, kami juga sedang riset untuk produksi dalam negeri," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: