Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        APBN RI Sakit karena Covid-19, Sri Mulyani Punya Obatnya?

        APBN RI Sakit karena Covid-19, Sri Mulyani Punya Obatnya? Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan belum bisa memprediksi kapan pandemi Covid-19 berakhir. Pasalnya kasus Covid-19 masih tinggi di beberapa negara termasuk Indonesia.

        "Kita tidak tahu pasti kapan pandemi akan berakhir. Namun sebagai instrumen countercyclical, APBN 2021 telah disiapkan untuk menjadi instrumen utama menangani pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi dan reformasi menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian ini," tulis Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya, Jumat (2/10/2020).

        Dia merinci pendapatan negara dalam APBN 2021 diproyeksikan sebesar Rp1.743,6 triliun, sedangkan belanja negara diestimasikan sebesar Rp2.750,0 triliun. Adapun tingkat belanja masih didominasi untuk mencukupi kebutuhan anggaran kesehatan serta memperkuat pemulihan sosial dan ekonomi.

        Baca Juga: Waduh, Sri Mulyani Sedih Hilirisasi Sawit Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia

        Baca Juga: Ketika Sri Mulyani Terkaget-kaget Kelapa Sawit Bisa Dipakai Bikin Sabun

        Sementara itu, penanganan pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonomi tidak hanya menjadi beban instrumen kebijakan fiskal, tapi juga diperlukan koordinasi kebijakan moneter serta kebijakan struktural lain, termasuk kebijakan sektor keuangan.

        "Sinergi dan kerja sama antar instansi dan instrumen kebijakan ini kiranya merupakan sebuah keniscayaan," tuturnya.

        Tahun depan, lanjutnya, APBN masih akan menanggung beban berat penanganan corona. Namun demikian, pihaknya akan terus menjaga ketahanan dan kesehatan APBN. Adapun saat ini, secara bertahap pihaknya terus berupaya memulihkan kesehatan APBN atau konsolidasi dalam jangka menengah panjang.

        "Atas nama pemerintah, saya berterima kasih dan mengapresiasi dukungan DPR yang memberikan fleksibilitas dan menyetujui penambahan ruang fiskal dalam APBN tahun 2021 agar Pemerintah dapat mengantisipasi tantangan akibat pandemi Covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: