Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elektabilitas Gatot Harus Tinggi, Parpol Ramai-ramai Bakal Merapat

        Elektabilitas Gatot Harus Tinggi, Parpol Ramai-ramai Bakal Merapat Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Meski tak memiliki kendaraan partai politik, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tetap akan menarik minat parpol. Syaratnya, elektabilitas Gatot tinggi.

        Menurut pakar hukum tata negara Refly Harun di channel YouTube Refly Harun, Minggu (4/10/2020), semakin Gatot Nurmantyo diadang, diisukan dipolisikan, diisukan makar, yang bersangkutan akan makin populer.

        Jika sekarang survei yang ada masih mengunggulkan Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uni, besok-besok sosok Gatot Nurmantyo patut diperhitungkan. Masalahnya kemudian adalah kendaraan politiknya.

        Baca Juga: Bocoran Peluang Gatot dalam Lingkaran Kekuasaan RI

        Baca Juga: Dielu-elukan Geser Prabowo, Tengok Perbandingan Gatot & Ketum Gerindra

        Sampai saat ini, kata Refly, yang aman dan telah memiliki kendaraan politik adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Diketahui, Prabowo juga Ketua Umum Partai Gerindra. Sementara sosok seperti Anies, Ridwan Kamil, dan Gatot Nurmantyo tidak memiliki kendaraan politik. Namun, mereka tetap potensial didukung parpol.

        Nah, khusus untuk Gatot, bisa jadi dia tetap dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebagai moral force.

        "Tetapi, popularitas dia akan terus membesar, akan membawa dia ke pusaran elite calon-calon presiden dan pada saatnya nanti kalau elektabilitasnya tinggi, maka banyak partai akan mendekatinya," ujar Refly dalam video berjudul GATOT NURMANTYO GANTIKAN PRABOWO!!!.

        Apalagi, lanjutnya, jika presidential threshold nol persen, seperti yang saat ini dia perjuangkan bersama Rizal Ramli melalui gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).

        "Tokoh-tokoh yang disebutkan itu bisa bertarung bebas, tidak perlu lagi harus berbagi peran sebagai presiden dan calon wakil presiden karena mereka bisa menjadi calon presiden semuanya," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: