Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meng-Counter Isu Negatif dengan Nilai Positif Sawit

        Meng-Counter Isu Negatif dengan Nilai Positif Sawit Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sadar atau tidak, kampanye negatif terkait industri perkebunan kelapa sawit Indonesia sedikit banyaknya masih mencari tempat untuk tetap bertahan. Kendati demikian, kondisi ini tentunya tidak dapat didiamkan begitu saja; dibutuhkan perlawanan yang lebih elegan dan sustainable agar citra positif minyak sawit di pasar domestik dan global tetap terjaga.

        Tidak hanya dilakukan oleh pemerintah melalui surat pembelaan ke WTO, tetapi juga dibutuhkan keterlibatan semua stakeholder agar dapat meng-counter isu-isu yang selama ini digoreng pihak antisawit.

        Baca Juga: Commissioning di November: Pabrik Sawit untuk Tingkatkan Kelas Petani

        Sebagai negara produsen kelapa sawit terbesar nomor dua di dunia, Malaysia juga terus berjuang untuk menepis kampanye negatif yang dihadapinya. Strategi promosi nilai positif merupakan salah satu strategi yang dipilih oleh LSM dan media di Malaysia untuk menampilkan informasi positif tentang sawit. Hal ini bertujuan agar masyarakat Malaysia dan internasional dapat teredukasi dengan baik sehingga berimplikasi pada terbentuknya persepsi positif terhadap industri sawit Malaysia.

        Salah satu alat yang dapat digunakan dalam rangka kampanye dan promosi nilai positif sawit adalah dengan menunjukkan bahwa industri sawit Indonesia merupakan bagian dari solusi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam laman Palm Oil Indonesia dituliskan, SDGs sebagai platform pembangunan global telah diratifikasi oleh negara-negara di dunia sehingga indikator dalam poin-poin SDGs juga diakui secara internasional.

        Dengan mengaitkan industri perkebunan kelapa sawit dengan 17 poin tujuan SDGs, diharapkan mampu membuka mata dunia terhadap manfaat positif adanya industri sawit di level lokal, nasional, hingga global. Sebagai contoh, promosi nilai positif sawit sebagai solusi pencapaian SDGs-7, yaitu terkait energi bersih dan terjangkau.

        Industri sawit menghasilkan main product berupa minyak sawit (CPO + CPKO) maupun produk biomassa dan limbah yang berpotensi sebagai sumber energi substitusi yang rendah emisi dan berkelanjutan. Pengolahan minyak kelapa sawit akan menghasilkan biodiesel dan produk biohidrokarbon lain seperti bensin sawit, solar sawit, serta avtur sawit.

        Tidak hanya itu, biomassa sawit juga dapat menghasilkan bioethanol dan limbah cair berupa POME yang juga memiliki potensi besar sebagai sumber energi biolistrik. Dengan produk-produk turunan yang ramah lingkungan tersebut, emisi gas rumah kaca akibat penggunaan bahan bakar fosil dapat ditekan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: