Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        WHO: Herd Immunity Bukan Pilihan Bijak

        WHO: Herd Immunity Bukan Pilihan Bijak Kredit Foto: Foto/Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menolak gagasan upaya memerangi virus Corona dengan kekebalan kelompok atau herd immunity yang dicapai dengan membiarkan Covid-19 menyebar. Tedros menilai gagasan tersebut hanya akan menyebabkan penderitaan dan kematian.

        Baca Juga: Cegah Corona dari Klaster Keluarga, Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan!

        "Tidak pernah dalam sejarah kesehatan masyarakat, kekebalan kawanan telah digunakan sebagai strategi untuk merespon wabah, apalagi pandemi. Ini bermasalah secara ilmiah dan etis," kata Tedros dalam sambutan pembukaannya di sebuah pengarahan media WHO terkait Covid-19.

        Tedros mengatakan masih banyak yang belum diketahui tentang Covid-19, sementara banyak yang telah terinfeksi menunjukkan kekebalan, tapi tidak jelas itu akan bertahan lama. Ia menambahkan, ada laporan orang jatuh sakit untuk kedua kalinya dan ada kekurangan data mengenai efek jangka panjang dari infeksi.

        "Membiarkan virus bersirkulasi tanpa terkendali, oleh karena itu, berarti membiarkan infeksi, penderitaan, dan kematian yang tidak perlu. Membiarkan virus berbahaya yang tidak sepenuhnya kami pahami untuk bebas adalah tidak etis. Itu bukan pilihan," imbuhnya.

        Tedros mengeluarkan pernyataan ini karena kasus Covid-19 terus meroket di Eropa dan Amerika, dengan masing-masing wilayah mencatat rekor tertinggi harian dunia dalam empat hari terakhir.

        Namun, pandemi tidak merata, katanya, menjelaskan bahwa hampir 70% kasus yang dilaporkan dalam seminggu terakhir berasal dari 10 negara dengan hampir setengahnya berasal dari tiga negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: