Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ristia Bintang Kencangkan Penjualan Rumah FLPP

        Ristia Bintang Kencangkan Penjualan Rumah FLPP Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) perusahaan properti ini cukup terpukul dengan pandemi Covid-19. Pasalnya, bisnis perhotelan perseroan harus terhenti akibat pademi. Namun, perseroan meyakini pada tahun ini optimis bisa memperoleh berkah dari penjualan perumahan tapak, terutama dari perumahan untuk kelas menengah ke bawah yang menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

        Direktur Utama Ristia Bintang Mahkotasejati, Deddy Indrasetiawan menuturkan bahwa perseroan melalui anak usahanya seperti PT Alam Indah Selaras pada tahun ini telah melaunching rumah FLPP melalui Perumahan Alam Indah I.

        “Total unit di Alam Indah I itu kita bangun 169 unit. Penjualan yang sudah akad kredit itu hingga September 2020 sudah 31. Penjualan Marketing hingga September ssudah 43. Kita menjual promo FLPP, yang kita launching cluster Rp199 juta itu kita bangun 45 unit. Waktunya cuma sampai pertengahan Desember. Target tahun depan dikelarin.,” ujarnya, di Jakarta, Jumat (23/10/2020).

        Baca Juga: Penyaluran Subsidi FLPP Sentuh Rp9,48 Triliun

        Sementara itu, untuk rumah tapak komersil perseroan melalui perumahan Saung Riung yang diluncrukan perseroan pada tahun 2019 telah membangun sebanyak 69. Jumlah unit yang telah terjual hingga September 2020 sebanyak 25 unit, dengan 36 unit.

        Meski begitu, Deddy mengungkapkan bahwa dengan pandmei ini banyak konsumen yang pendapatannya menurun yang berimbas ke menurunnya daya beli masyarakat. “Team sales juga tidak dapat mengadakan pameran dan kunjungan ke tempat-tempat kerja untuk memasarkan produk,” terangnya.

        Adapun, untuk bisnis perhotelan melalui Le Meridien Bali Jimbaran, Deddy mengakui jika hingga saat ini belum kembali beroperasi. Karena, belum ada kepastian kapan Bali akan terbuka untuk wisatawan mancanegara. Kemuddian, masih banyak negara yang menerapkan travel warning. Di sisi lain, banyak wisatawan lokal yang menunda rencana bepergian dengan pesawat terbang akibat prosedur kesehatan yang harus diikuti.

        Baca Juga: Belasan Bank Penyalur Dana FLPP Tak Penuhi Target, Pemerintah Siap Eksekusi

        Ia pun berharap dapat kembali membuka hotel pada akhir tahun 2020. Sebab, perseroan memutuskan untuk menutup sementara hotel Le Meridien Bali Jimbaran sejakk 1 April 2020.

        “Hotel itu tutup jadi pendapatan hanya Rp10 miliar. Karrna kebanyakan WNA jadi belum bisa masuk. Harapannya akhir tahun atau Januari sudah dibuka. Meski Bali sudah buka tapi asing gak boleh kan sama aja. Untuk domestik kita sudah beri promo,” ucapnya.

        Deddy menuturkan bahwa perseroan pun sudah meracik strategi untuk memperbaiki kinerja ddi tahun ini, dengan melakukan promosi penjualan melalui social media dan platfom digital.

        “Kami juga menjual prepaid vouchers, terus bekerja sama dengan online travel agent dan online marketplace seperti Tokopedia dan marketing promotion bekerja sama dengan Bank dan kartu kredit,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: