Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu XML Sitemap Optimization?

        Apa Itu XML Sitemap Optimization? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Crawling dan indexing pada sebuah laman situs web adalah langkah paling mendasar untuk mengoptimalkan situs web sehingga bisa mendapatkan visibilitas yang lebih besar di halaman pencarian Google.

        Dulu, untuk mencapai tingkat pengindeksan yang lebih baik dibutuhkan internal link yang baik, manajemen crawl budget, dan akuisisi inbound link karena teknologi mesin pencarian pada saat itu hanya dapat mengandalkan link untuk mengarahkan mereka dari laman web ke laman web lainnya.

        Dalam beberapa tahun terakhir, batasan tersebut sebagian besar telah dihilangkan karena sebagian besar situs web telah mengadopsi standar universal untuk menjaga inventaris yang akurat dari kumpulan konten mereka, yaitu XML sitemap.

        Baca Juga: Apa Itu Schema Markup?

        Dalam panduan  ini, kita akan membahas praktik terbaik untuk mengoptimalkan kinerja penelusuran situs web Anda (SEO) dengan XML sitemap.

        Apa Itu XML Sitemap dan Mengapa Anda Membutuhkannya?

        XML sitemap adalah file yang mencantumkan semua halaman situs yang harus diketahui oleh crawler mesin pencarian menggunakan tag XML. Setelah dikirimkan ke Google (dan mesin pencarian lainnya), URL laman situs Anda akan memberi tahu mereka tentang kumpulan konten yang terdapat di situs web Anda.

        Hal ini memungkinkan "Googlebot" (dan "spider" mesin pencari lainnya) untuk melakukan crawling pada situs web Anda dengan lebih akurat lalu mengindeks kontennya di halaman hasil mesin pencari (SERP) dengan lebih cepat.

        Google memperkenalkan sitemap pada 2005, diikuti setahun kemudian oleh Yahoo dan Microsoft (sekarang dikenal sebagai Bing) dalam inisiasi kolaboratif yang dikenal sebagai "Sitemap Protocol".

        Meskipun Anda tidak memiliki sitemap, mereka masih dapat mengindeks situs web Anda, tetapi dengan memiliki sitemap dapat memudahkan pekerjaan crawler dan juga memberi Anda kesempatan untuk memberitahu mereka tentang halaman dan bagian dari situs Anda yang mungkin tidak dapat ditemukan dengan mudah.

        Ada berbagai jenis sitemap sehingga Anda dapat mengirimkan sitemap untuk posting-an, gambar, dan video Anda.

        Mengapa penggunaan XML sitemap sangat penting untuk strategi SEO? Karena dengan melakukan XML sitemap optimization atau optimasi pada XML sitemap dapat:

        • Membantu situs web yang memiliki banyak halaman. Sitemap dapat membantu mesin pencari untuk menemukan halaman yang baru atau diperbarui.

        • Membantu situs web yang tidak menggunakan praktik internal link yang baik. Sitemap adalah cara terbaik untuk memberikan informasi kepada crawler tentang laman situs web Anda.

        • Membantu situs web baru yang tidak memiliki banyak link masuk. Sitemap akan berfungsi sebagai alat yang sangat bermanfaat.

        Jenis-Jenis XML Sitemap

        Untuk konten situs web (misalnya gambar dan video), terdapat dua jenis peta situs XML: sitemap index dan sitemap file.

        I. Sitemap Index File

        Sitemap index file hanyalah sebuah file sitemap Anda. Anda dapat memberikan lokasi file sitemap dan juga kapan terakhir kali file tersebut diubah.

        II. Sitemap File

        Sitemap file adalah daftar URL yang Anda butuhkan untuk bisa di-crawl Googlebot. File ini berisi informasi tambahan, seperti tanggal terakhir kali diubah, seberapa sering konten berubah, dan prioritas pada skala 0,0-1,0.

        Cara Meningkatkan Performa SEO Menggunakan XML Sitemap

        Sebelum masuk ke bagian cara atau implementasi, penting bagi Anda untuk memahami apa yang harus disertakan dalam XML sitemap Anda untuk meningkatkan kinjera SEO Anda. Secara default, plugin akan menyertakan semua halaman situs web, posting-an, tag, arsip, media, dan lain-lain. 

        Dalam melakukan pengoptimalan XML sitemap, hal yang perlu Anda lakukan adalah:

        • Menyertakan halaman-halaman sitemap Anda (dan termasuk posting-an), yang dirasa penting untuk situs web Anda. Ini adalah laman yang memiliki konten dengan kualitas yang tinggi dan cenderung untuk mendatangkan trafik organik ke situs web Anda.

        • Pisahkan halaman yang memiliki konten duplikat. Untuk situs WordPress, kandidat halaman yang baik adalah halaman arsip, halaman tag, dan halaman penulis.

        • Pisahkan halaman yang mengandung yang konten berkualitas rendah. Dalam rangka mengoptimalkan situs web untuk mesin pencarian, Anda pasti tidak ingin mengirimkan halaman yang memiliki konten berkualitas rendah. Hal ini bukan sekadar permainan angka, artinya ini bukan masalah berapa banyak halaman yang Anda miliki di indeks, tetapi berapa banyak halaman berkualitas yang ada di indeks.

        Cara terbaik untuk memisahkan halaman yang memiliki kualitas tinggi dari halaman yang tidak ingin Anda sertakan kedalam sitemap adalah dengan tidak melakukan indexing pada halaman tersebut atau menambahkannya ke kategori dan mengecualikan kategori tertentu dari file sitemap.

        • Atur sitemap Anda menjadi sub-sitemap. Ini memiliki keuntungan tambahan yaitu membuat sitemap menjadi lebih kecil dan lebih cepat diproses.

        • Kirimkan sitemap secara terpisah untuk konten berbentuk video (jika ada).

        • Tambahkan sitemap Anda di robots.txt. Sudah dijelaskan sebelumnya mengenai robots.txt dan selain itu, Anda juga dapat menambahkan lokasi sitemap Anda untuk membantu mesin pencari menemukan file sitemap Anda lebih mudah.

        • Anda hanya perlu menyertakan URL yang dapat diakses Google. Jika Anda memiliki halaman yang diblokir oleh bot atau berada di area yang dilindungi kata sandi, jangan sertakan halaman tersebut di sitemap.

        • Anda harus memastikan XML sitemap tersebut sudah menyertakan keterangan 'waktu modifikasi terakhir', yaitu sebuah nilai yang memberikan informasi kepada Google tentang kapan terakhir kali halaman tersebut diubah. Hal ini berguna jika Anda ingin Google untuk mengindeks ulang beberapa halaman yang ada di situs web Anda.

        6 Tips Dalam Melakukan XML Sitemap Optimization

        Selain memiliki XML sitemap, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkannya guna meningkatkan kinerja SEO Anda.

        1. Ikuti protokol sitemaps.org

        Sebelum kita melihat tips pengoptimalan lainnya, sitemap Anda harus mengikuti protokol yang tertera di sitemaps.org agar mesin pencarian dapat memahaminya.

        2. Membuat struktur XML sitemap berdasarkan bagian situs

        Salah satu cara terbaik dalam optimalisasi XML sitemap adalah dengan membuat struktur XML untuk memantau sebuah URL yang 'valid' dan yang 'dipisahkan menurut kategorinya' menggunakan Google Search Console.

        Untuk melakukan ini, Anda perlu membuat sitemap index file pada setiap bagian situs web Anda. Berikut adalah contoh tampilannya:

        Index.xml

        produk-index.xml

        product.xml

        product1.xml

        blog-index.xml

        blog.xml

        blog-1.xml

        some-directory-index.xml

        directory.xml

        direktori-1.xml

        3. Hanya menyertakan 'money page'

        Anda hanya boleh menyertakan URL dalam file XML sitemap yang tidak akan di-crawl, di-indeks, dan diberi peringkat pencarian oleh Googlebot. Halaman ini sering disebut sebagai 'halaman uang' atau money page karena halaman ini yang akan menghasilkan uang bagi Anda.

        4. Hindari kode status HTTP non-200

        Hindari menggunakan URL yang membawa kode respons HTTP non-200 di XML sitemap Anda. Dengan menyertakan kode respons non-200 dapat berdampak buruk bagi performa SEO Anda karena akan memberi tahu Googlebot bahwa URL tersebut untuk segera di-crawl meskipun dapat membuang crawl budget.

        5. Hindari URL noindexed

        URL yang ditandai noindex tidak boleh memiliki tempat di XML sitemap Anda (selain untuk penggunaan tertentu). URL yang noindex tidak akan membawa trafik dari mesin pencarian.

        Baca Juga: Apa Itu White Hat SEO?

        Catatan: Anda dapat menggunakan XML sitemap sementara jika ingin Google melihat tag noindex pada sejumlah besar URL dengan cepat.

        6. Hindari URL kanonikal

        URL yang dikanonikalisasi ke URL lain juga tidak boleh berada di XML sitemap Anda. Sama seperti noindex, Anda pastinya tidak ingin URL ini diberi peringkat di halaman pencarian Google, jadi Anda perlu memberi tahu Googlebot untuk tidak di-crawl.

        Memiliki XML sitemap yang dapat dibaca mesin pencarian adalah salah satu aspek penting untuk meningkatkan kinerja SEO. Cara apa pun yang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan dari bot mesin pencarian dan segala cara yang dapat Anda gunakan untuk memberi mereka lebih banyak informasi tentang struktur dan konten situs web Anda akan meningkatkan keberadaan serta visibilitas situs web Anda di indeks mereka.

        Membuat XML sitemap sangat mudah karena ada banyak plugin yang secara otomatis mempermudah prosesnya untuk Anda. 

        Selain memiliki sitemap, jika situs web Anda memiliki banyak konten (halaman, postingan, dan lain-lain.) Anda dapat mengirimkan RSS feed ke Google (cara yang sama seperti yang Anda lakukan dengan sitemap ) dan dengan demikian dapat mempercepat pengindeksan konten baru Anda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: