Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Detik-detik Terakhir, Joe Biden Lantang Umbar Janji Pamungkas Ini

        Detik-detik Terakhir, Joe Biden Lantang Umbar Janji Pamungkas Ini Kredit Foto: Antara/REUTERS/Brian Snyder
        Warta Ekonomi, New York -

        Tepat pada hari pemilihan presiden (pilpres), kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden bersumpah bahwa jika terpilih, ia akan menjadi presiden untuk semua warga Amerika Serikat (AS) terlepas dari preferensi politik mereka.

        "Jika Anda memilih saya, saya akan menjadi presiden Amerika. Tidak akan ada negara bagian merah (yang mendukung Partai Republik) atau negara bagian biru (yang mendukung Demokrat), hanya Amerika Serikat," kata Biden kepada kerumunan pendukungnya di Philadelphia, Pennsylvania.

        Baca Juga: Turun Gunung Jadi Operator Telepon, Obama Ajak Warga AS Coblos Joe Biden

        "Kami memilih harapan daripada ketakutan. Kami memilih kebenaran daripada kebohongan. Kami memilih sains daripada fiksi. Kami dapat mengambil ini, saya berjanji," ujar Biden seperti dikutip dari TASS, Rabu (4/11/2020).

        Sebelumnya pada hari Selasa, calon presiden dari Partai Demokrat itu mengunjungi kampung halamannya di Scranton, juga di Pennsylvania, di mana dia bersumpah untuk mengembalikan "kesopanan dan kehormatan dasar" ke Gedung Putih.

        Pennsylvania, dengan 20 suara dari Electoral College, termasuk di antara apa yang disebut 'swing state', di mana kandidat presiden dari Partai Demokrat dan Republik memiliki peluang yang wajar untuk menang dengan pergantian suara.

        Pemilu Amerika Serikat 2020 saat ini sedang berlangsung. Secara nasional, warga Amerika sedang menuju ke tempat pemungutan suara untuk memilih 435 perwakilan untuk DPR, 35 senator dari 100 untuk Senat, serta Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat.

        Perlombaan menuju Gedung Putih mempertemukan calon dari Partai Demokrat Joe Biden dan pasangannya Kamala Harris melawan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence dari Partai Republik. Selain itu, para pemilih memutuskan 13 jabatan gubernur negara bagian dan teritorial AS, serta banyak pemilihan lokal lainnya sedang diadakan.

        Karena situasi virus Corona, jumlah warga yang memberikan suara mereka mereka melalui surat atau di tempat pemungutan suara langsung lebih awal karena kekhawatiran bahwa virus dapat menyebar di tempat-tempat pemungutan suara yang sibuk pada Hari Pemilihan belum pernah terjadi sebelumnya.

        Pelantikan presiden AS terpilih sendiri dijadwalkan pada 20 Januari 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: