Warga Amerika harap-harap cemas menunggu hasil pemungutan suara yang tersisa untuk menentukan, siapa yang bakal memerintah dari Gedung Putih untuk masa jabatan empat tahun, mulai Januari 2021.
Presiden Donald Trump dari Partai Republik dan penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, menang di sejumlah negara bagian.
Baca Juga: Biden Klaim Menang, Trump Gak Terima dan Benar-benar Siap Tempuh Jalur Hukum
Sementara Penghitungan kertas suara berlanjut di berbagai penjuru Amerika. Trump menang antara lain di Ohio dan Texas serta Kentucky, di mana pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell dari Partai Republik juga terpilih kembali. Biden menang antara lain di California, Illinois, Virginia dan negara bagian asalnya, Delaware.
Dalam beberapa jam dan kemungkinan beberapa hari mendatang, perhatian besar akan dicurahkan pada penghitungan suara di Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin, negara bagian-negara bagian yang membantu Trump meraih kemenangan dalam pemilu 2016 dan muncul kembali sebagai daerah pemilihan yang sangat diperebutkan pada tahun 2020.
Pennsylvania adalah satu dari beberapa negara bagian yang diperkirakan akan memerlukan waktu tambahan untuk menghitung kertas suara yang membanjir dari para pemilih yang memutuskan untuk tidak datang langsung ke TPS pada masa pandemi virus corona.
Kedua kandidat sama-sama menyatakan optimisme mereka pada Rabu (4/11/2020) pagi.
Biden mengatakan kepada para pendukungnya di Delaware, “Kita yakin kita berada di jalur untuk menang dalam pemilu ini.” Ia juga mendesak pemilih untuk bersabar sementara kertas suara dihitung.
Trump berbicara di Gedung Putih beberapa jam kemudian. Ia melangkah lebih jauh, dengan mengatakan, “Kita akan menangkan ini, dan sepengetahuan saya, kita telah menang.”
Presiden juga terus menyatakan keberatannya terhadap negara bagian-negara bagian yang menghitung kertas suara mereka setelah Hari Pemilihan –sesuatu yang biasa terjadi dalam pemilu nasional sebelumnya. Tanpa merinci target gugatan hukumnya, Trump mengatakan, “Kita akan membawa ini ke Mahkamah Agung.”
Biden mengemukakan dalam pernyataannya, “Bukan posisi saya atau Donald Trump untuk menyatakan siapa yang menang dalam pemilu ini. Itu adalah keputusan rakyat Amerika.”
Selain memilih presiden, rakyat juga memilih para legislator AS serta para pejabat di tingkat negara bagian dan lokal.
Puluhan juta kertas suara yang diberikan pada hari Selasa merupakan tambahan lebih dari 100 juta kertas suara yang tercatat pada pekan-pekan pemberian suara awal. Partisipasi pemilih diperkirakan memecahkan rekor meskipun ada gangguan akibat pandemi virus corona.
Trump mengincar masa jabatan kedua. Selama empat dekade terakhir, hanya dua presiden AS yang kalah dalam upaya untuk terpilih kembali.
Ini adalah upaya ketiga Biden untuk meraih jabatan presiden. Ia gagal meraih nominasi calon presiden dari partai Demokrat pada tahun 1988 dan 2008.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: