Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Raih Sertifikasi Internasional Sawit, CEO PTPN V: Ini Kado Indah di Akhir Tahun

        Raih Sertifikasi Internasional Sawit, CEO PTPN V: Ini Kado Indah di Akhir Tahun Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mendekati penutupan 2020, PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) kembali meraih sertifikat budi daya dan pengelolaan perkebunan sawit yang lestari di tingkat internasional.

        CEO PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan, "ini merupakan kado indah di akhir 2020 yang menantang akibat pandemi, serta menjadi penambah semangat kami untuk mengarungi tahun-tahun mendatang. Dan tentu saja, pencapaian ini menunjukkan komitmen PTPN V sebagai produsen CPO yang bertanggung jawab."

        Sebelumnya, sebanyak enam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan satu Pabrik Inti Sawit PTPN V telah mengantongi sertifikat RSPO. Kali ini, sertifikat RSPO diberikan kepada PKS Tanah Putih dan kebun inti seluas 2.040,18 hektare di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

        Baca Juga: BBN Sawit dan Biohidrokarbon, Dukungan Pemerintah untuk Energi Nasional

        Selanjutnya PKS Sei Garo serta hamparan kebun sawitnya seluas 3.271 hektare di Kabupaten Kampar, serta PKS dan kebun inti Sei Pagar seluas 2.856,84 hektare yang juga berlokasi di Kabupaten Kampar. 

        "Tiga PKS dan kebun inti pemasok TBS-nya itu mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi internasional TUV Rheinland yang berlaku hingga 31 Oktober 2025 mendatang," ungkap Jatmiko.

        Ke depannya, ia menargetkan seluruh pabrik sawit perusahaan yang terdiri dari 12 PKS dan satu Pabrik Inti Sawit dapat tersertifikasi RSPO. "Dari 12 PKS, tinggal tiga lagi yang belum tersertifikasi RSPO. Kami menargetkan seluruhnya bersertifikat RSPO di 2022, sebagaimana seluruh pabrik kami telah mengantongi sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) di 2018," tutur Jatmiko.

        Lebih lanjut Jatmiko menjelaskan, "PTPN V juga berkomitmen mendorong sertifikasi RSPO untuk kebun sawit rakyat. Saat ini, ada lima KUD mitra binaan rencananya dilakukan gap analisis antara standar RSPO dengan kondisi riil. Insyaallah proses sertifikasinya dimulai tahun 2021. Sehingga ke depan petani juga bisa mendapatkan manfaat insentif harga dari RSPO."

        Selain mendapatkan tiga sertifikasi RSPO, di waktu yang sama, perusahaan juga memeroleh dua sertifikasi ISPO untuk unit kebun PTPN V Sei Lindai seluas 3.603,49 hektare dan Kebun Sei Berlian seluas 3.932 hektare yang berlokasi di Kabupaten Kampar, Riau.

        Baca Juga: Harga Merangkak Naik, CPO Kembali Kena Bea Keluar

        Tidak hanya itu, PTPN V juga telah mengantongi sertifikat International Sustainability and Carbon Certification (ISCC). Sertifikat tersebut merupakan sertifikasi berstandar internasional dengan standar Energi Terbarukan Uni Eropa (EU Renewable Energy Directive).

        "Saat ini, kita sudah mengantongi lima sertifikasi ISCC untuk lima PKS dan tujuh unit kebun. Tahun depan rencananya ada tiga PKS lagi akan memperoleh ISCC. Seluruh sertifikasi tersebut merupakan bagian komitmen PTPN V memberi manfaat bagi sosial masyarakat dan lingkungan melalui beragam kriteria yang ketat mulai dari budidaya tanaman, lingkungan, masyarakat, tenaga kerja, hingga legalitas dalam menjalankan bisnis perusahaan," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: