Mayoritas Orang Lebih Suka Belanja Pakai WhatsApp atau IG, Kenapa Ya?
Tahukah Anda, ada dua tren utama tentang perkembangan belanja daring (e-commerce) di tengah COVID-19? Apa itu?
Menurut laporan Navigating Indonesia's E-Commerce: COVID-19 Impact and The Rise of Social Commerce dari Sirclo, pertama, percepatan adopsi belanja daring di tengah pandemi begitu tinggi. Kedua, pertumbuhan tren transaksi jual-beli daring di media sosial (social commerce).
"Adanya pandemi justru mempercepat industri e-commerce di Indonesia, sampai diprediksi bertumbuh 91%. Angka itu melampaui proyeksi sebelumnya yang hanya 54%," begitu kata Kepala Eksekutif Sirclo, Brian Marshal, dikutip Jumat (6/11/2020).
Baca Juga: Tahun Depan Mau Ada HP dengan Layar Gulung, Intip Ilustrasinya di Sini!
Baca Juga: Naik KRL Pakai Tiket LinkAja, Lebih Cepat Dibanding Kartu Multitrip? | Review
Lebih lanjut, sejak pandemi, Brian memperkirakan adanya 12 juta pengguna belanja daring baru; 40% di antaranya mengklaim akan terus menggunakan layanan belanja daring walau pandemi telah selesai.
"Dalam kondisi normal, kenaikan total pengguna itu bisa tercapai dalam 1,5 tahun-2 tahun," tambah Brian.
Dari total 2.987 responden pada Juni 2020, 94% responden menyebut, transaksi berbasis pecakapan (seperti di WhatsApp, Facebook, atau Instagram) akan begitu memengaruhi keputusan pembeliannya.
Faktor di Balik Tingginya Pertumbuhan E-Commerce
Menurut Brian, karena infrastruktur ekonomi digital Tanah Air telah siap memasuki tahap selanjnutnya. Apalagi, di tengah tingginya penggunaan ponsel pintar dan internet di kalangan masyarakat.
Brian berujar, "90% dari populasi Indonesia bakal menggunakan ponsel pintar pada 2025. Total pengguna ponsel pintar yang mengadopsi internet pun akan bertumbuh sampai 77%."
Tak berhenti di situ, dua hal itu juga akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital hingga 3 kali lipat pada 2019-2025. Asal tahu saja, pada 2019, sektor belanja daring telah berkontribusi lebih dari setengah total transaksi ekonomi digital--hampir Rp300 triliun.
Bahkan, Google memproyeksikan pertumbuhan 36,1% per tahun dalam industri belanja daring di Tanah Air.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: