Nama mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo belakangan ini kembali santer menjadi perbincangan publik.
Jenderal Gatot hari ini menjadi salah satu orang yang mendapatkan Bintang Mahaputera sebagai bentuk penghargaan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atas jasa-jasanya terhadap bangsa dan negara ketika dirinya memimpin sebagai orang nomor satu di Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 2015-2017.
Rencana pemberian Bintang Mahaputera kepada Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo itu sempat menjadi polemik, sebab sebagian kecil orang menilai bahwa Jenderal Gatot tidak pantas mendapatkan Bintang Tanda Jasa Mahaputera dari Presiden Jokowi karena dinilai telah menjadi kekuatan oposisi bagi pemerintahan saat ini.
Baca Juga: Mahfud Ungkap Gatot Nyatakan Diri Terima Bintang Mahaputera, Hanya Saja...
Namun perlu diketahui, pemberian tanda jasa Bintang Mahaputera kepada seorang mantan pejabat tinggi negara seperti Panglima TNI sebenarnya bukanlah hal yang baru kali ini saja dilakukan oleh pemerintah.
Bisa dipastikan bahwa setiap mantan Panglima TNI yang telah purna tugas selalu mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera dari setiap kepemimpinan pemerintahan. Jadi dapat dipastikan pemberian Bintang Mahaputera kepada pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah itu merupakan hal yang lumrah alias wajar.
Tidak hanya itu, kalau dilihat dari prestasinya ketika dirinya masih memimpin Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo dapat dikatakan cukup berhasil dalam membantu kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Terlebih lagi ketika Jokowi berencana melanjutkan program Presiden BJ. Habibie dalam membangun jalan Trans-Papua sepanjang 4.330 km.
Papua dikenal sebagai daerah rawan konflik dan memiliki medan yang cukup sulit untuk membangun jalan. Hal itu disebabkan dengan adanya berbagai macam kendala, mulai dari kendala medan yang didominasi dengan wilayah pegunungan, hingga kendala keamanan.
Karena di sejumlah titik yang menjadi ruas jalan Trans Papua merupakan basis atau sarang dari kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Secara teknis mungkin Kementerian PUPR yang bertanggung jawab dalam pembangunan Trans Papua yang membentang dari Kota Sorong hingga Merauke.
Namun, karena ancaman dari kelompok separatis OPM itu lah Presiden Joko Widodo memerintahkan secara khusus kepada Jenderal Gatot Nurmantyo yang ketika itu masih menjabat sebagai Panglima TNI untuk memastikan proses pembangunan Trans Papua itu berjalan dengan lancar, serta tanpa hambatan.
Hal itu pun segera diwujudkan oleh mantan Panglima TNI itu. Jenderal Gatot pun langsung memerintahkan jajarannya untuk langsung turun ke lapangan guna membantu Kementerian PUPR dalam mewujudkan program Presiden Jokowi tersebut.
Data yang dihimpun sejak Januari 2016, Jenderal Gatot telah mengerahkan sejumlah pasukan TNI AD yang memang ditugaskan secara khusus untuk mewujudkan program Presiden Jokowi itu.
Pasukan yang dikerahkan oleh Jenderal TNI Gatot ketika itu di antaranya adalah Batalyon Zeni Konstruksi TNI AD yang bertugas untuk melakukan survei lokasi serta pemetaan awal sebelum melakukan pengerjaan jalan. Satuan Yon Zikon TNI AD ini lah yang sejak awal menelusuri wilayah pegunungan dan hutan dengan cara berjalan kaki sebelum jalan dibuat.
Selain itu, pasukan yang dikerahkan untuk membantu proses pembangunan jalan Trans Papua adalah Satuan Pleton Intai Tempur (Ton Taipur) Kostrad TNI AD yang bertugas untuk mengawal satuan dari Yon Zikon dalam melakukan pemetaan hingga membangun konstruksi jalan.
Keberhasilan Jenderal Gatot membuka jalur Trans Papua bukan lah hal yang mudah. Presiden Jokowi pun pernah mengakui bahwa kunci percepatan pembangunan jalan Trans Papua ada pada duet antara TNI dan Kementerian PUPR. Karena Jokowi tau betul bagaimana kemampuan Panglima TNI saat itu di bawah komando Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Dan raut wajah bahagia Presiden Jokowi sangat tampak sekali ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan dan menguji jalur Trans Papua pertama kali ke pada bulan Mei 2017.
Baca Juga: Teriakkan Nama Habib Rizieq, Apesnya Prajurit TNI Kena Sanksi Militer
Jokowi tidak dapat menutupi wajah gembiranya ketika Jenderal Gatot menunjukkan kinerja prajurit TNI yang telah berhasil membantu Kementerian PUPR membuka lahan di sekitar pegunungan Wamena.
Bahkan, dalam kunjungan itu kemesraan antara Presiden Jokowi dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sangat terlihat jelas, saat mereka bersama-sama menggunakan motor trail ketika melakukan uji coba melintasi jalan Trans Papua.
Bahkan seperti tidak ada rasa takut sama sekali bagi seorang Presiden Jokowi, padahal saat itu dia tengah melintasi wilayah rawan yang merupakan salah satu sarang atau basis kelompok separatis bersenjata OPM yang sewaktu-waktu dapat membahayakan nyawa presiden.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: