Istri Pertama Buka Suara Soal Keoknya Trump: Dia Pecundang yang Buruk
Istri pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump; Ivana Trump, menggambarkan mantan suaminya sebagai "pecundang yang buruk" setelah kalah dalam pemilihan presiden (pilpres) melawan Joe Biden.
Ivana menyarankan Donald Trump pergi ke Palm Beach dan menerima bahwa karier politiknya telah berakhir.
Baca Juga: Trump Kalah, TikTok Coba Lawan Perintah Administrasi Trump Lagi, dengan Cara ....
"Dia bukan pecundang yang baik," kata Ivana (71), Ibu dari tiga anak tertua Donald Trump. "Dia tidak suka kalah, jadi dia akan bertarung dan bertarung dan bertarung," katanya lagi.
Ivana berbicara kepada majalah People pada hari Senin (9/11/2020) ketika mantan suaminya terus menolak untuk mengakui kekalahan dalam pilpres AS, tiga hari setelah calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden meraih kemenangan.
Ivana mengatakan dia berharap mantan suaminya akan menghadapi kenyataan daripada terus mengklaim kemenangan telah "dicuri" darinya.
Dia berharap Trump akan menyerah pada gugatan hukum di negara bagian yang dimenangkan oleh Biden, alih-alih melanjutkan seperti yang dia dan pengacaranya Rudy Giuliani bersumpah akan melakukannya.
“Dia harus pergi dan menyatakan bahwa dia kalah,” kata Ivana. “Saya hanya ingin semua ini berakhir, dengan satu atau lain cara. Saya benar-benar tidak peduli."
Ivana, yang secara terbuka menyebut suaminya saat itu sebagai "Donald", mengatakan waktunya dalam politik telah berakhir.
“Saya tidak berpikir dia punya pilihan,” katanya. “Dia akan pergi ke Palm Beach dan bermain golf dan menjalani kehidupan normal, saya pikir ini adalah pilihan terbaik untuk apa yang bisa dia lakukan."
"Dia benci menjadi pecundang, itu yang saya yakini. Tapi jika dia kalah, dia kalah," ujarnya.
“Dia punya banyak uang, tempat untuk ditinggali serta menikmati hidupnya.”
Ivana, mantan model dari Eropa Timur seperti istri Trump saat ini, Melania Trump, menikah dengan Donald Trump selama 15 tahun, dari 1977 hingga 1992. Mereka memiliki tiga anak; Donald Jr, Ivanka dan Eric Trump.
Ivana mengatakan anak-anaknya "baik-baik saja" tetapi dia berharap keadaan sekarang bisa kembali normal bagi mereka.
"Saya pikir mereka menikmati berada di sekitar Donald dan menjalankan pemilihan dan melihat apa yang akan terjadi, tapi sekarang—terima kasih Tuhan—berakhir," katanya.
"Saya tidak begitu yakin apa yang akan mereka lakukan. Saya hanya ingin mereka bisa menjalani kehidupan normal mereka," ujarnya.
"Bukan kehidupan Washington dan sebagainya, hanya di New York atau di mana pun mereka akan berada dan menjalani kehidupan normal mereka saja."
Seruan Ivana agar Donald Trump menyerah muncul saat lawannya terus dibanjiri ucapan selamat dari para pemimpin dunia, termasuk pendukung Trump, para anggota senior Partai Republik seperti Mitt Romney, dan empat mantan presiden AS.
George W Bush dari Partai Republik telah bergabung dengan presiden Demokrat Barack Obama, Bill Clinton dan Jimmy Carter dalam menyampaikan ucapan selamat mereka kepada Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Brazil Jair Bolsonaro belum menyampaikan ucapan selamat kepada Biden.
Di dalam kubu Trump keyakinan masih hidup bahwa dia masih bisa memenangkan masa jabatan keduanya sebagai presiden AS itu mengajukan gugatan di pengadilan untuk membuktikan kecurangan pemilih di negara bagian seperti Pennsylvania, Wisconsin, dan Georgia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: