Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Banyak Miskonsepsi tentang Vaksin, Masyarakat Harus Tanya ke Ahli

        Banyak Miskonsepsi tentang Vaksin, Masyarakat Harus Tanya ke Ahli Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satiri tidak setuju bahwa ada terminologi antivaksin pada masyarakat Indonesia. Ia menyebut ada miskonsepsi tentang antivaksin.

        "Saya tidak setuju terminologi antivaksin, masyarakat sebenarnya masih miskonsepsi. Artinya pengertian masyarakat belum mantap karena mendapat keterangan dari orang-orang yang kurang kompeten atau bukan bidangnya," katanya dalam acara Dialog Produktif bertema Keamanan Vaksin dan Menjawab KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (20/11/2020).

        Ia mengimbau agar masyarakat mencari informasi berdasarkan sumber terpercaya seperti organisasi kesehatan ataupun praktisi profesional kesehatan.

        Baca Juga: Pembuatan Vaksin Covid-19 Dipercepat, Komnas KIPI Sebut Tetap Aman

        "Kita perlu mendapatkan informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti organisasi profesi dan kesehatan terpercaya. Jangan dari situs yang tidak jelas, dari grup WhatsApp itu yang membingungkan masyarakat," katanya.

        Hindra meyakini, selain COVID-19, masyarakat saat ini dihadapkan pula dengan informasi keliru yang tidak disikapi dengan bijak.

        "Musuh kita cuma satu, yaitu virus. Musuh kita adalah musuh bersama, untuk melawannya kita harus bekerja sama agar upaya-upaya jadi efektif dan tidak mementingkan diri sendiri. Cobalah bijak bersosial media dengan memilah-milah mana yang bisa dibagikan dan dipertanggungjawabkan, mana yang harusnya kita hapus. Jangan sampai meresahkan masyarakat, kalau kita bersatu insyaallah dalam waktu yang tidak terlalu lama pandemi COVID-19 ini bisa kita taklukan," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: