Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apkasindo Papua: Kami Bantah Semua Tudingan Negatif tentang Sawit

        Apkasindo Papua: Kami Bantah Semua Tudingan Negatif tentang Sawit Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tidak hanya menjadi back bone perekonomian nasional, sektor industri perkebunan kelapa sawit juga menjadi sumber pendapatan utama bagi sekitar 4,5 juta petani langsung yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

        Kendati demikian, kampanye negatif oleh sejumlah pihak antisawit masih saja menyelimuti perkembangan komoditas strategis ini. Menyikapi kondisi ini, petani sawit di Provinsi Papua mengecam aksi dan kampanye negatif yang ditujukan kepada kelapa sawit.

        Baca Juga: Tarif Pungutan Ekspor Sawit Berubah, Mulai Berlaku Tanggal ....

        "Kami dari Papua, membantah semua tudingan negatif tentang sawit. Jika tidak ada kebun sawit, entah bagaimanalah jadinya kami. Mesti dicatat, sawit adalah penyelamat ekonomi petani di Papua. Saat ini, kami berupaya meningkatkan pengetahuan dan kompetensi di bidang perkebunan," ujar Ketua Apkasindo Papua, Pdt Albert Yoku, seperti dilansir SawitIndonesia.com.

        Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Manurung, mengatakan, "Petani sawit Papua adalah salah satu garda terdepan sebagai ikon petani sawit berkelanjutan dan harus dipersiapkan sejak dini untuk penerapan praktik budi daya agronomis terbaik."

        Lebih lanjut Gulat menjelaskan, kampanye negatif sawit murni politik dagang, salah satu bentuknya yakni serangan terhadap kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan biodiesel.

        "Orang yang menjelek-jelekkan sawit, lalu ingin biodiesel disetop akan berimbas kelimpahan CPO di pasar internasional. Dampaknya, harga CPO akan jatuh yang berdampak tragis bagi harga TBS petani. Untuk itu, petani sawit di 134 DPD Apkasindo Kab/Kota dari 22 provinsi seluruh Indonesia harus menjadi garda terdepan melawan kampanye negatif sawit," tegasnya.

        Berkaitan dengan kampanye negatif yang akhir-akhir ini menyenggol Papua, Albert menyatakan, "Kami jawab masyarakat Papua tidak 'makan iklim', tetapi butuh penghasilan dari berkebun sawit untuk menyekolahkan anak-anak, biaya kesehatan, transportasi, dan biaya hidup sehari-hari lainnya. Jadi, kami berhak mengelola alam di Papua untuk kesejahteraan anak cucu kami. Salah satunya berkebun sawit. Kami butuh lingkungan dan akan menjaganya dengan cara masyarakat petani Papua."

        Dilansir dari SawitIndonesia.com, terkait pungutan ekspor yang dikelola BPDPKS, Albert menjelaskan, pungutan ekspor yang dikelola oleh BPDPKS sangat bermanfaat bagi petani sawit termasuk di Papua melalui program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat), SDM, dan sarana prasarana.

        "Setiap tahun anak-anak kami mendapat beasiswa dan dikuliahkan dari dana tersebut, dan anak-anak kami tersebut akan kembali ke Papua untuk membangun petani sawit dengan SDM cukup. Untuk apa diributkan kalau manfaatnya sangat dirasakan khususnya kami petani Papua," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: