Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gegara Manuver China di Luar Angkasa, Trump Rupanya Rilis Kebijakan Baru

        Gegara Manuver China di Luar Angkasa, Trump Rupanya Rilis Kebijakan Baru Kredit Foto: Unsplash/The New York Public Library
        Warta Ekonomi, Washington -

        Dalam perlombaaan mengeksplorasi ruang angkasa, Amerika Serikat menegaskan kembali ambisinya untuk menjadi leader di antara negara-negara dengan sains kuat. 

        Hal itu terangkum dalam kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait ruang angkasa. Kebijakan nasional baru itu menguraikan prinsip-prinsip dasar, dan prioritas utama, kegiatan luar angkasa AS yang beragam ke depannya.

        Baca Juga: Detik-detik Jelang Lengser, Trump Aji Mumpung buat Kebut Undang-Undang Kontroversial Ini

        Space.com menyebutkan, pejabat Gedung Putih menginformasikan, dokumen memiliki empat tujuan utama tingkat atas. Masing-masing, memperluas sektor luar angkasa komersial Amerika, meningkatkan kerja sama internasional, melanjutkan kegiatan sains dan eksplorasi yang ambisius, serta memperkuat keamanan nasional dan kepemimpinan Amerika Serikat di luar angkasa.

        "Tujuan keempat itu sangat penting, untuk keamanan nasional mendasari semua yang kami lakukan," kata Scott Pace, Wakil Asisten Presiden dan Sekretaris Eksekutif Dewan Luar Angkasa Nasional (NSC), dalam pertemuan kedelapan NSC di Pusat Antariksa Kennedy NASA di Florida.

        "Dengan memetakan jalur yang jelas untuk aktivitas luar angkasa Amerika Serikat, kebijakan ini menegaskan kembali kepemimpinan kami dalam domain luar angkasa dan status kami sebagai negara penjelajah antariksa terkemuka di dunia," kata Trump dalam sebuah pernyataan, Rabu (9/12/2020).

        "Kebijakan ini mewakili pendekatan seluruh-pemerintah yang mengakui ruang sebagai keharusan nasional," kata Trump lagi

        Dalam pertemuan NSC tersebut, AS tampaknya khawatir akan nasib dominasinya di ruang angkasa. Ya dominasi yang telah lama dipegang Amerika Serikat belakangan ini mendapat ancaman serius. Mereka menyebut ancaman utama datang dari China dan Rusia.

        "Misalnya, kedua negara secara aktif mengembangkan teknologi antisatelit yang dapat menghancurkan atau menonaktifkan satelit Amerika," kata Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe.

        "Singkatnya, ancaman terhadap Amerika Serikat dan sistem antariksa sekutu terus tumbuh, dan kita seharusnya tidak membiarkan ancaman itu tumbuh tanpa henti," kata Ratcliffe dalam pertemuan NSC.

        Dia menegaskan, kebijakan luar angkasa nasional yang baru dikeluarkan mengungkap bahawa ruang angkasa harus menjadi domain intelijen prioritas. Lebih lanjut dijelaskan, timnya sedang bekerja dengan para pemimpin Angkatan Luar Angkasa AS untuk mengevaluasi apakah cabang militer baru tersebut akan bergabung sebagai anggota ke-18 komunitas intelijen Amerika.

        "Keputusan tentang itu diharapkan dalam satu atau dua bulan ke depan," kata Ratcliffe.

        "Jika musuh kita menantang kita di luar angkasa, mereka akan menghadapi tim luar angkasa yang benar-benar bersatu," katanya.

        Pemerintahan Trump telah menaruh perhatian besar pada ruang angkasa selama empat tahun terakhir. Misalnya, presiden telah menandatangani lima arahan kebijakan luar angkasa, termasuk satu yang mengarahkan NASA untuk mengembalikan astronot ke Bulan sebagai pendahulu misi Mars berawak.

        Trump juga telah membentuk Angkatan Luar Angkasa, cabang militer baru pertama negara itu sejak Angkatan Udara dibentuk pada tahun 1947. NSC juga telah dihidupkan setelah tidak aktif sejak awal 1990-an. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: