Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ghana Catat Lonjakan Kasus Kehamilan Remaja, Indomie Diduga Jadi Penyebabnya

        Ghana Catat Lonjakan Kasus Kehamilan Remaja, Indomie Diduga Jadi Penyebabnya Kredit Foto: Kids.grid.id
        Warta Ekonomi, Accra -

        Indomie yang dikenal sebagai makanan murah favorit anak kos disebut-sebut sebagai salah satu penyebab tingginya kehamilan remaja di Ghana, menurut sebuah studi oleh oleh pakar gender dan ketenagakerjaan di Negara Afrika Barat tersebut.

        Dalam sebuah acara dialog nasional tentang kekerasan seksual dan berbasis gender, Bashiratu Kamal mengatakan bahwa karena tingkat kemiskinan di Ghana, terutama sekarang selama pandemi Covid-19, gadis-gadis muda didorong untuk melakukan hubungan seksual transaksional.I

        Baca Juga: Mensos Juliari Korupsi, Warganet: Ternyata Bapak yang Ganti Indomie Jadi Mi Sakura!

        ndomie, bersama dengan pulsa seluler dan uang seluler, adalah barang yang biasa dijanjikan para pria sebagai imbalan dalam transaksi tersebut.

        "Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional', di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," ujarnya sebagaimana dilansir World of Buzz.

        Dia melanjutkan untuk menjelaskan situasi di mana seorang ibu mendorong putrinya untuk berpartisipasi dalam 'seks transaksional' karena dia percaya bahwa pria dapat membantu putrinya lebih dari yang dia bisa.

        Bashiratu bahkan memasukkan istilah 'Indomie' telah diterjemahkan menjadi tawaran untuk transaksi, seks untuk apa pun yang dapat Anda berikan.

        “Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang. "

        Ini menunjukkan betapa buruknya kemiskinan tidak hanya memengaruhi orang dewasa, tetapi juga anak-anak muda di negara tersebut jika mereka harus menggunakan eksploitasi dan seks untuk bertahan hidup.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: