Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ancaman Iran Bikin Ngeri! Bilang Kalau Donald Trump Tak Akan Aman di Bumi

        Ancaman Iran Bikin Ngeri! Bilang Kalau Donald Trump Tak Akan Aman di Bumi Kredit Foto: Antara/REUTERS/Jonathan Ernst
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Para pejabat tinggi dan publik Iran memperingati setahun pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh pesawat nirawak Amerika Serikat (AS). Seorang pejabat tinggi negara itu mengumbar ancaman dengan menyatakan Presiden Amerika Donald Trump dan siapa pun yang terkait dengan pembunuhan jenderal tersebut tidak akan aman di Bumi.

        Kepala Kehakiman Iran, Ebrahim Raisi, mengatakan bahkan Trump tidak kebal dari keadilan karena perannya dalam serangan di Baghdad yang menewaskan Qasem Soleimani, seorang mayor jenderal di Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

        "Mereka akan menyaksikan balas dendam yang parah," kata Raisi dalam pertemuan di Universitas Teheran, merujuk pada Trump dan para pemimpin militer AS. "Apa yang terjadi sejauh ini hanya sekilas."

        Baca Juga: Iran Isyaratkan Buka Dialog Nuklir dengan Pemerintahan Joe Biden

        "Jangan menganggap bahwa seseorang, seperti presiden Amerika, yang tampil sebagai pembunuh atau memerintahkan pembunuhan, mungkin kebal dari keadilan yang dijalankan. Tidak pernah," lanjut Raisi.

        "Mereka yang berperan dalam pembunuhan dan kejahatan ini tidak akan aman di Bumi," ujarnya, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (2/1/2021).

        Hari Minggu akan menandai peringatan kematian Soleimani, yang merupakan komandan Pasukan Quds IRGC Iran. Pasukan elite IRGC itu telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Washington.

        Jenderal Soleimani sendiri dianggap sebagai salah satu orang paling kuat di Iran. Dia secara rutin disebut sebagai "komandan bayangan" atau "kepala intel".

        Para pejabat AS mengatakan Presiden Trump memerintahkan serangan militer AS yang menewaskan jenderal berusia 62 tahun itu di jalan akses ke Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020. Operasi pesawat nirawak itu juga menewaskan tujuh orang lainnya. 

        Kementerian Luar Negeri Iran telah mengkritik AS dalam sebuah posting Twitter pada hari Jumat.

        Baca Juga: Polemik Puisi Erdogan, Hassan Rouhani Nyamber: Iran Bisa Bergerak Lebih dari Ini

        "Dengan melakukan tindakan teror terhadap Jenderal Soleimani, AS melanggar hukum internasional dan Piagam PBB dalam pelanggaran terang-terangan atas kedaulatan Irak," bunyi posting kementerian tersebut. "Iran tidak akan berhenti sampai membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan."

        Para pemimpin top Iran lainnya, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya telah berbicara tentang pembalasan atas kematian Soleimani.

        Pada acara yang sama hari Jumat, Jenderal Iran Hossein Salami, komandan tertinggi IRGC Iran, mengatakan Iran sepenuhnya siap untuk menanggapi tekanan militer AS karena ketegangan tetap tinggi antara Washington dan Teheran di hari-hari terakhir masa jabatan Trump sebagai presiden.

        Dalam unjuk kekuatan baru-baru ini, militer AS menerbangkan dua pembom B-52 dalam misi di Timur Tengah awal pekan ini, menandai ketiga kalinya dalam 45 hari pesawat pembom Angkatan Udara AS terbang di wilayah Teluk Persia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: