Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasien Covid Meninggal di Taksi, Keras! Gubernur Jabar Langsung Semprot Satgas Depok

        Pasien Covid Meninggal di Taksi, Keras! Gubernur Jabar Langsung Semprot Satgas Depok Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan teguran keras kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyusul kabar pasien Covid-19 meninggal di taksi online akibat ditolak sejumlah rumah sakit (RS) rujukan.

        Sebelumnya, laporan dari LaporCovid-19 dan Center for Indonesia's Strategi Development Initiatives (CISDI), pada 3 Januari 2021 lalu, menyebut ada seorang warga yang positif Covid-19 meninggal dunia di dalam taksi online. Pasien itu berasal dari Kota Depok.

        Baca Juga: Bete Banget Sama Ribka Tjiptaning, Omongan Ridwan Kamil Bikin Dada Ini Sesak

        Sebelum meninggal, pasien tersebut dikabarkan ditolak oleh 10 RS dengan alasan ruang perawatan penuh. Saat itu, pasien sudah mengalami sesak napas dan membutuhkan ventilator serta penanganan di ruang ICU. Pasien pun akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan.

        Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Barat itu menegaskan, pihaknya sengaja tidak menempatkan pasien Covid-19 bergejala ringan di RS rujukan, agar pasien bergejala sedang dan berat dapat segera mendapatkan penanganan.

        Baca Juga: Ridwan Kamil: Ada 3 Larangan Tahun Baru di Tengah Pandemi Covid-19, Yakni ....

        Dia menilai, terdapat kesalahan yang dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok dalam menganalisa tingkat keparahan pasien, termasuk menempatkan skala prioritas dalam penanganan pasien.

        "Harusnya tidak terjadi karena gugus tugas harus memprioritaskan dan menganalisa keparahan pasien. Jadi, ada analisa yang tidak tepat karena kalau dia sampai kayak gitu berarti kan parah," tegas Ridwan Kamil dalam konferensi pers virtual seusai Rapat Satgas Penanganan Covid-19 Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1/2021).

        "Jadi, evaluasi untuk (Satgas Penanganan Covid-19) Kota Depok," tegur Ridwan Kamil.

        Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menekankan, dalam penanganan pasien COVID-19, semua pihak harus mengutamakan kemanusiaan. Jika RS di Depok penuh, pasien bergejala sedang maupun berat harus segera dirujuk ke RS di kabupaten/kota lain, agar dapat segera ditangani.

        "Itulah kenapa (pasien) yang ngisi RS di Bandung itu kan bukan hanya warga Bandung, tapi dari mana-mana. Kita gak melarang, Depok juga (seharusnya) sama," katanya seraya berharap kasus jadi pelajaran bagi semua pihak. "Jadi kalau di Depok ada kendala, bukan tidak serta merta tidak bisa di tempat lain," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: