Pesan Terbaru Jack Ma: Kita Akan Bertemu Lagi Setelah Pandemi Berakhir
Miliarder Jack Ma muncul selama acara kesejahteraan sosial bertema guru pedesaan melalui tautan video pada hari Rabu waktu setempat, menurut laporan media lokal China. Penampilan ini menjadi munculnya Jack Ma di hadapan publik pertama kalinya sejak Alibaba berada di bawah pengawasan peraturan yang lebih ketat di tengah upaya untuk mengendalikan monopoli berbasis internet.
Dilansir dari Global Times di Jakarta, Kamis (21/1/21) pendiri Alibaba ini menghadiri upacara Penghargaan Guru Pedesaan. Jack Ma melalui video bertemu dengan 100 guru pedesaan dari seluruh negeri.
"Kita akan bertemu lagi ketika pancemi [COVID-19] berakhir!" ujar Jack Ma dikutip dari Tianmu News, situs berita di Provinsi Zhejiang, China Timur, tempat Alibaba bermarkas.
Baca Juga: Kemunculan Jack Ma Bikin Investor Girang Bukan Kepalang, Saham Alibaba Langsung Catat Rekor Baru!
Upacara ini merupakan acara tahunan yang diluncurkan oleh Jack Ma Foundation pada tahun 2015. Upacara ini sebelumnya diadakan di Sanya, Provinsi Hainan China Selatan setiap tahun pada Festival Laba China tradisional, dan karena COVID-19, acara ini diatur ulang sebagai acara online untuk pertama kali.
Berkat kemunculan Jack Ma, saham Alibaba di pasar Hong Kong dengan cepat memperpanjang kenaikan, melonjak hingga lebih dari 6 persen sekitar pukul 1 siang hari Rabu.
Hilangnya Ma dari pandangan publik selama dua bulan terakhir telah memicu spekulasi tentang keberadaannya di antara banyak media barat.
Jack Ma yang mengendalikan Alibaba dan Ant Group, telah dipanggil untuk melakukan pembicaraan oleh otoritas keuangan teratas China pada 2 November, tepat sebelum daftar ganda yang direncanakan Ant di Shanghai dan Hong Kong.
Ant Group telah membentuk tim kerja rektifikasi dan sedang merumuskan jangka waktu untuk merombak layanannya. Selain Ant Group, Alibaba juga harus dihadapkan atas tuduhan monopoli.
Selama dorongan antimonopoli negara itu, Ma tidak terlihat di depan umum. Sebelum upacara hari Rabu, terakhir kali dia menjadi pusat perhatian adalah ketika dia menggambarkan bank tradisional beroperasi dengan mentalitas "pegadaian" dalam pernyataan kontroversial di KTT Bund di Shanghai pada akhir Oktober.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: