Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heboh Tagar #PigaiHinaSukuJawa, Natalius Pigai Pun Mulai Membantah: Itu Bukan...

        Heboh Tagar #PigaiHinaSukuJawa, Natalius Pigai Pun Mulai Membantah: Itu Bukan... Kredit Foto: IG @natalius_pigai
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Heboh tagar #PigaiHinaSukuJawa sempat menduduki trending topic nomor satu di Twitter Indonesia pada Kamis (28/1). 

        Aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai dituding hina suku Jawa, karena mengkritik kegagalan sistem politik di Indonesia.

        Dalam video yang dibagikan Permadi Arya alias Abu Janda di Twitter, Pigai menyebut presiden dan wakil presiden berasal dari pulau yang sama. Baca Juga: Rasis ke Pigai, Relawan Jokowi Berhadapan dengan 3 Undang-Undang

        “Sekarang presiden satu daerah, satu pulau, wakil presiden satu pulau. Terus sekarang yang berasal dari luar pulau apa babu gitu? Sampai kapan mau jadi babu?,” ucap Pigai dalam video tersebut.  Baca Juga: Dugaan Rasisme ke Natalius Pigai, Polri Panggil Ambroncius Nababan

        Sambungnya,  “Eh bro, 74 tahun bro, memang orang Sumatera tidak bisa jadi presiden? orang Sulawesi tidak bisa jadi presiden? Menjadi presiden itu bukan secara alamiah bro,” ucapnya.

        “Menjadi presiden itu karena desain politik, sistem pemilihan itu didesain supaya mayoritas penduduknya, jumlah terbanyak harus jadi pemenang,” tambahnya.

        Terkait itu, Pigai pun membagikan link video tersebut di akun Twitter pribadinya, @NataliusPigai2 pada Kamis (28/1).

        Sementara itu diketahui, video tersebut  diupload di chanel YouTube Macan Idealis pada 4 November 2019 dengan judul “GAK ADIL!! Natalius Pigai Keluhkan Sistem Demokrasi Indonesia Gak Adil untuk Minoritas”.

        “Saya kritik kegagalan sistem politik dan dampaknya dan perubahan UU Pemilu yang Pancasila dan Bhineka. Yang like video 590 orang dan dislike cuma 28 orang,” tulis Pigai.

        Sambungnya, ia pun mengaku heran jika dirinya dituding telah menghina suku Jawa. “Kok saya dibilang hina Jawa?. Itu kritik bukan hina,” kata Pigai.

        Ia pun menganggap pernyataannya tentang presiden dan wakil presiden berasal dari satu pulau yang sama bukan berarti menghina suku Jawa.

        “Misalnya: by design hanya 1 suku pimpin 74 tahun. Saya dengan tanya apa orang luar Jawa itu babu? mana hinanya?,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: