Doa Dewi Tanjung Agar Dosa Ustadz Maaher Diampuni Allah SWT, Disamber Netizen: Katanya...
Politisi PDIP, Dewi Tanjung, turut berduka cita atas meninggalnya Ustad Maaher At-Thwailibi alias Soni Eranata, di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri pada Senin (8/2/2021) malam.
Ia pun langsung mendoagak agar Ustad Maaher diampuni semua dosanya oleh Allah SWT. Baca Juga: Bongkar Permintaan Ustaz Maaher, Ustaz Yusuf Mansur: Beliau...
"Innalilahi wa innailaihi roji'un Selamat jalan Maher semoga dosa mu di ampuni Oleh Allah swt," tulisnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Rabu (10/2/2021).
Menurutnya, sesama muslim kita wajib mendoakan dan memaafkan orang yang sudah meninggal walau semasa hidup mulutnya sangat keterlaluan.
"Walau semasa hidupnya si Maher ini mulutnya sangat keterlaluan menghina orang lain. Tapi sebagai manusia dan sesama muslim kita wajib memaafkan dan mendoakan Almarhum," ujarnya. Baca Juga: Ustaz Maaher Meninggal di Penjara, Orang 212 Ancam Bakal Kasuskan Kematiannya
Kontan saja, cuitan Dewi pun langsung disamber Netizen. @Prahar77: Gak setuju dg perbuatannya..tp tetap kasihi orangnya..Semoga mendapat tempat yg layak ..Aminn
@FDerKanzler: Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun. Smg Husnul Khotimah, Aamiinn
@AgusHaryo8: Apapun orang itu ya kalau sudah tiada(mninggal) ya harus di maafkan...hdp didunia ini semua makan nasi...punya keinginan ini&itu tntu tdk luput dari khilaf semua pnya peranya masing2..Yg pd akirnya akan menerima semua itu dg iklas dlm akir perjuangan di dunia ini ...
Sebelumnya, kabar meninggalnya Ustad Maaher At-Thuwailibi atau Soni Ernata, sempat dicurigai karena penyiksaan.
Dengan tegas, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono langsung membantah anggapan dan tudingan yang menyatakan bahwa Ustad Maaher meninggal karena sakit sensitif.
“(Bukan karena disiksa) Ini sakit meninggalnya,” tegas kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/2/2021).
Sementara itu, pihak keluarga juga membantah anggapan Ustad Maaher disiksa selama menjalani masa penahanan di Rutan Bareskrim Polri.
Hal tersebut disampaikan Kakak ipar Ustad Maaher, Jamal, usai pemakaman di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021).
Ia menegaskan Ustad Maaher selalu diperlakukan dengan baik, dengan pihak kepolisian. “Almarhum gak disiksa. Sejauh ini penyidik perlakuannya baik,” tegasnya.
“Tolong teman-teman media bantu nge-counter hoax-hoax itu lah,” pintanya.
“Iya ngebantah, nggak bener itu semua (Ustaz Maaher disiksa),” tegasnya lagi.
Lebih lanjut, ia mengatakan Ustad Maaher menderita sakit TB Usus jauh sebelum ditangkap polisi. Tapi setelah ditangkap, rawat jalan rutin yang dijalani Maaher itu terhenti.
“Sejak (ditangkap) itu rawat jalannya putus dan obatnya yang harusnya rutin jadi putus,” bebernya.
“Klimaksnya semalam beliau meninggal di rutan Bareskrim,” papar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil