Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Orang PKS Protes Minta Bubarkan Buzzer, Eh Ujung-ujungnya Dikatain Cemen Sama FH: Lemah...

        Orang PKS Protes Minta Bubarkan Buzzer, Eh Ujung-ujungnya Dikatain Cemen Sama FH: Lemah... Kredit Foto: Instagram/ferdinand_hutahaean
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean (FH) menyebut Politisi Senior PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) sebagai orang yang tidak mampu beradu argumen dan tidak siap berbeda.

        Hal tersebut dikatakan terkait cuitan HNW yang mengomentari permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat lebih sering memberikan kritik kepada pemerintah. Baca Juga: Makin Panas! Ferdinand Bongkar Kelakuan Anies yang Nggak Bangun Apa-Apa, Ini Fakta...

        “Maka kalau memang serius&tulus minta dikritisi, dan agar beda dg Uganda, mestinya Pemerintah(bersama DPR)ubah pasal2 karet dlm UU ITE, menghapus anggaran dari APBN unt influencer, membubarkan buzzerRp/influencerRp yg membuat Pak Kwiek/Rakyat “takut” menyampaikan kritik,” tulisnya HNW. Baca Juga: Katanya Pembubaran FPI Gegara Ahok, Ferdinand Nggak Terima, Langsung Mencak-Mencak

        Namun, ia merasa cuitan HNW tersebut menggambarkan bahwa ia ingin didengar dan bersuara sepihak namun tak ingin didebat.

        “Tidak mampu adu argumen, tidak siap berbeda. Begitulah kalian pak HNW, hanya ingin didengar, hanya ingin bersuara sepihak, hanya boleh bicara tapi tak boleh didebat. Sy baru tau ternyata kalian semua lemah, cemen dan lebay serta bukan petarung,” tulis Ferdinand dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Jumat (12/2/2021).

        Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi meminta masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah. Ia pun meminta pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan publik. 

        Kepala Negara ingin pelayanan publik semakin baik di masa mendatang. Dia berharap seluruh pihak ikut ambil bagian dalam mewujudkannya.

        “Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi, dan pelayanan publik harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan,” kata Jokowi saat berpidato di Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: