Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Asalkan Tetap Diam di Dalam Ruangan, Partai Jepang Izinkan Wanita Ikut Rapat

        Asalkan Tetap Diam di Dalam Ruangan, Partai Jepang Izinkan Wanita Ikut Rapat Kredit Foto: Reuters/Issei Kato/File Photo
        Warta Ekonomi, Tokyo -

        Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang mengusulkan agar lima anggota parlemen perempuan dilibatkan dalam pertemuan penting partai, untuk melihat proses pengambilan keputusan.

        Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal Toshihiro Nikai mengatakan, ada kritik yang menyatakan bahwa dewan partai didominasi laki-laki. 

        Baca Juga: Kick-off Vaksinasi Corona Jepang Mulai Bergulir, Para Nakes Jadi Sasaran Perdana

        "Penting untuk memahami proses diskusi yang sedang terjadi," ujar Nikai.

        Surat kabar Nikkei melaporkan, lima anggota parlemen perempuan tersebut nantinya tidak dibolehkan berbicara atau menyampaikan pendapat selama menghadiri pertemuan partai.

        Mereka hadir hanya untuk mengamati, dan dapat menyampaikan pendapat secara terpisah ke kantor sekretariat. Pekan ini, kelompok perempuan anggota parlemen di Partai Demokrat Liberal meminta kepada Nikai untuk meningkatkan rasio perempuan dalam posisi kunci di partai tersebut. 

        Pekan lalu, Kepala Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori mengundurkan diri setelah melontarkan pernyataan bernada seksisme terhadap perempuan. Mori mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menyindir perempuan. Menurutnya, keterlibatan banyak perempuan bisa memakan waktu karena semua akan meminta kesempatan berbicara.

        Ucapan Mori adalah salah satu contoh yang menunjukkan bahwa seksisme telah mengakar dalam masyarakat Jepang. Negara tersebut berada di peringkat 121 dari 153 negara di Indeks Kesenjangan Gender Global 2020 Forum Ekonomi Dunia.

        Jepang menduduki peringkat kesenjangan terburuk di antara negara-negara maju, serta mendapat skor buruk pada partisipasi ekonomi dan pemberdayaan perempuan dalam politik.

        Menanggapi rencana keterlibatan perempuan dalam pertemuan Partai Demokrat Liberal, pengguna Twitter di Jepang mengatakan, pandangan partai yang berpusat pada laki-laki tidak berubah sejak kontroversi Mori.

        Seorang sosiolog budaya di Universitas Waikato di Selandia Baru, Belinda Wheaton mengatakan, mereka menempatkan perempuan hanya untuk pekerjaan rumah. 

        “Saya pikir mungkin sudah waktunya untuk mengajukan pertanyaan tentang mengapa kami merasa bahwa pria berusia 70-an atau 80-an mampu memenuhi peran ini dengan lebih baik dibandingkan pria berusia 40-an atau 50-an, atau wanita,” kata Wheaton. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: