Sejak awal tahun 2021, Indonesia seolah tak diberi jeda dari bencana. Dimulai dari banjir besar di 11 kota dan kabupaten di Kalimantan Selatan, diikuti dengan gempa M 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat yang masih dalam proses pemulihan, hingga banjir dan longsor di berbagai wilayah.
Sebagai respons, Tim Tanggap Darurat Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah mengaktivasi Posko Bencana Nasional serta 225 posko di wilayah selama 2 bulan belakangan dan mendsitribusikan puluhan ribu bantuan logistik.
Baca Juga: Banjir Jakarta, PLN Siagakan 72 Posko Pantau Sistem Kelistrikan
Sementara satu pekan ini juga, hujan dengan intensitas lebat mengguyur wilayah Jabodetabek. Bahkan Jumat (19/2/2021) kemarin, hujan berlangsung hingga Sabtu (20/2/2021) pagi ini. Kondisi ini mengakibatkan lebih dari 123 titik terendam oleh banjir.
Tim Tanggap Darurat ACT kembali bersiaga di lokasi terdampak banjir sejak 3 hari lalu untuk memastikan proses evakuasi serta pendistribusian bantuan untuk para korban berlangsung dengan baik serta cepat. Merespons bencana banjir saat ini, ACT mengaktivasi Posko Bencana Nasional dan sejumlah posko wilayah di titik-titik terdampak dan menyiapkan sejumlah bantuan yang diperlukan.
“Kita telah siapkan 14 induk posko daerah yang ada di kota dan kabupaten di Jabodetabek, yang diikuti dengan pembentukan 123 posko unit yang tersebar di 123 titik lokasi banjir di Jabodetabek. Dan kita bersyukur relawan-relawan tangguh yang saat ini dapat kami siapkan dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Sebanyak 1.230 relawan bersigap dengan sangat cepat merespons proses evakuasi saudara kita dari lokasi-lokasi banjir,” kata Presiden ACT Ibnu Khajar, Sabtu (20/2/2021). Sebanyak 5.000 relawan juga telah bersiap jika ternyata intensitas hujan masih tinggi sebagaimana peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Melalui Posko Bencana Nasional, informasi juga akan selalu diperbarui setiap harinya sehingga masyarakat dapat mengetahui kondisi terkini dan aksi-aksi yang sedang berlangsung. “Maka bismillah setiap hari dari Posko Bencana Nasional, akan kami terus laporkan kondisi dan aksi-aksi terkini setiap 2-3 kali sehari untuk memastikan saudara kami di lokasi bencana kami bersamai, kami layani, dan kami muliakan,” jelas Ibnu.
Lebih dari 1.000 ton bantuan telah siap di Wakaf Distribution Center (WDC) sebagai pusat logistik ACT di wilayah Gunung Sindur dan Gunung Putri, Bogor. Untuk tahap awal, ACT menyiapkan 100 ton untuk segera didistribusikan dalam waktu dekat. Mengantisipasi kebutuhan pangan mendesak, ACT juga bekerja sama dengan rumah makan di sekitar lokasi program melalui Operasi Makan Gratis. Makanan siap santap juga akan didistribusikan melalui Humanity Food Truck yang beroperasi di wilayah-wilayah terdampak cukup parah seperti Jakarta Timur dan Bekasi. Ditambah juga dengan akan adanya dapur umum di sejumlah lokasi.
Selain itu, aksi medis oleh tim Humanity Medical Services terus dijalankan di titik-titik bencana untuk memastikan kesehatan penyintas dalam keadaan baik, terutama anak-anak, kelompak usia lanjut, dan kelompok rentan. Kerja-kerja kemanusiaan ini akan didukung oleh 86 unit armada kemanusiaan ACT lainnya.
Demikian masifnya manajemen bencana ini, sehingga Ibnu berharap para penyintas terus optimis dapat melewati ujian ini. Ia juga mengajak para dermawan untuk senantiasa membersamai saudara-saudara mereka.
“Jangan pernah merasa sendiri karena relawan-relawan, mereka yang mendedikasikan dirinya untuk kemanusiaan, ada di setiap lokasi bencana. Dan setiap kita insyaallah juga bisa berkontribusi dalam kerja kemanusiaan besar ini melalui donasi terbaik kita, melalui doa-doa terbaik kita, melalui semua semua tenaga orang ikhlas yang berada di lapangan, melalui semua fasilitas yang kita miliki untuk membantu saudara kita di lokasi bencana,” pungkas Ibnu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: