Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Coba Berdikari, Biovac Afsel Ingin Ciptakan Vaksin untuk Penuhi Kebutuhan Rakyat Afrika

        Coba Berdikari, Biovac Afsel Ingin Ciptakan Vaksin untuk Penuhi Kebutuhan Rakyat Afrika Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Cape Town -

        Biovac Institute, sebuah perusahaan vaksin di Afrika Selatan tengah merumuskan rencana yang bertujuan membantu seluruh wilayah di Afrika menjadi lebih mandiri dalam hal mendapatkan akses imunisasi.

        Pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) telah menyoroti ketergantungan Afrika pada vaksin impor, dengan fasilitas pembuatn vaksin yang terbatas di Afrika Selatan, Senegal, dan Mesir. Biovac dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk memproduksi vaksin di fasilitas perusahaan. 

        Baca Juga: Ini Janji WHO untuk Rakyat Afrika yang Lagi Diserang Wabah Ebola

        “Penting untuk menangani pandemi saat ini, tetapi kami harus membangun kemampuan untuk masa depan, sehingga kami tidak akan berada dalam situasi yang sama dalam sepuluh tahun,” ujar kepala eksekutif Biovac, Morena Makhoana, dalam sebuah pernyataan, dilansir BNN Bloomberg, Senin (22/2/2021). 

        Makhoana mengatakan Afrika tidak dapat selalu mengandalkan impor vaksin dan harus mandiri. Sementara itu, negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Cina adalah diantara yang mulai menginokulasi populasi mereka. 

        Sementara itu, Afrika hanya menyumbang kurang dari 90 ribu dari 205 juta vaksin yang diberikan sejauh ini. Hanya beberapa negara di benua itu mampu mengamankan persediaan. 

        Biovac berbasis di Cape Town, mulai membuat vaksin pertama di Afrika Selatan sejak pertengahan 1990-an, dengan ilsensi dari Sanofi Pasteur Ltd. Ini akan mulai memproduksi vaksin pneumokokus di bawah lisensi dari Pfizer Inc. pada kuartal keempat. Setelah berhasil menandatangani perjanjian untuk membuat vaksin Covid-19, produksi dapat dimulai dalam 12 bulan. 

        “Kami memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin bakteri, tetapi kami perlu membangun kemampuan untuk mengembangkan vaksin virus, yang akan memberi Afrika Selatan pijakan yang kokoh untuk menghadapi pandemi di masa depan. Dengan dukungan dari pemerintah dan mitra transfer teknologi, kami yakin dapat mengumpulkan dana untuk menambah apa yang kami butuhkan, menggunakan fondasi yang telah kami bangun,” jelas Makhoana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: