Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keren! Putus Kuliah, Pria Ini Malah Sukses Bawa 'Amazon Korsel' Listing di AS

        Keren! Putus Kuliah, Pria Ini Malah Sukses Bawa 'Amazon Korsel' Listing di AS Kredit Foto: KYLE GRILLOT/BLOOMBERG
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Raksasa e-commerce asal Korea Selatan, Coupang dikenal sebagai Amazon dari Negeri Ginseng. Forbes melaporkan bahwa Coupang sedang mempersiapkan listing di Amerika Serikat (AS) yang dapat menilai raksasa e-commerce itu lebih dari USD50 miliar.

        Ini adalah pencapaian bagi miliarder berusia 42 tahun yang juga CEO dan pendiri Coupang, Bom Kim, yang telah memimpin perusahaan sejak 2010.

        Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (25/2/21) dijuluki Amazon Korea Selatan, IPO Coupang akan menjadi listing AS terbesar oleh perusahaan asing sejak debut blockbuster Alibaba pada tahun 2014.

        Baca Juga: Perusahaan Konglomerat Korea Selatan Rajai Pasar Ponsel Lipat

        Coupang telah berkembang dengan memangkas harga dan mempercepat pengiriman. Menawarkan pengiriman bahan makanan dan barang umum pada hari yang sama dan hari berikutnya. Coupang juga menawarkan makanan siap saji melalui nama Coupang Eats dan menawarkan streaming video di bawah label Coupang Play.

        Pada akhir 2018, Coupang mengumpulkan dana USD2 miliar (Rp28 triliun) dari SoftBank Vision Fund milik miliarder Jepang Masayoshi Son. Investasi tersebut menilai perusahaan dengan valuasi USD9 miliar (Rp126 triliun), menjadikannya startup paling berharga di Korea.

        "Kami tidak ingin tumbuh hanya 5% atau 10%, kami ingin tumbuh secara eksponensial," kata Kim kepada Forbes pada tahun 2018. Investor lain dari Coupang termasuk BlackRock, Sequoia Capital, dan investor miliarder William Ackman.

        Kim memulai Coupang setelah putus kuliah dari Harvard Business School. Sebelumnya, Kim hendak S1 dari Harvard, mengumpulkan USD4 juta untuk majalah alumni Harvard bernama 02138 pada tahun 2006, tetapi bangkrut dua tahun kemudian di bawah krisis keuangan 2008.

        Coupang unggul di pasar e-commerce Korea Selatan dengan menggali jauh di sana sementara calon pesaingnya, seperti Amazon dan Alibaba, berfokus pada negara lain. Hal tersebut dituturkan oleh Sandy Shen, direktur riset perdagangan digital di Shanghai, Gartner.

        Situs web analitik eCommerceDB memaparkan bahwa pasar e-niaga Korea Selatan adalah yang terbesar keenam di dunia pada tahun 2019 dengan pendapatan USD61 miliar (Rp859 triliun).

        Coupang hari ini memiliki kantor di Beijing, Shanghai, Los Angeles, Seattle dan Singapura selain kantor pusatnya di Seoul.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: