Ya Allah! Prediksi Ngeri Bill Gates soal Corona, Bisa Infeksi Ulang hingga Pandemi Berlanjut Panjang
Miliarder filantropi Bill Gates menyebut perkembangan pesat vaksin adalah keajaiban yang akan membantu orang Amerika kembali ke cara hidup yang hampir normal, paling cepat pada musim gugur.
Namun, Gates kecewa bagaimana anggota parlemen tidak melakukan cukup banyak hal secara global untuk mengantarkan kembali ke normal penuh sebelum akhir tahun depan.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Selasa (2/3/21) dalam wawancara bersama CNN's Fareed Zakaria, Gates yang berusia 65 tahun dengan harta USD123,2 miliar, menurut Forbes, mengatakan bahwa musim gugur harus membawa keadaan normal bagi orang Amerika.
Baca Juga: Ketika Bill Gates Ngaku Pakai Android, tapi Curhat Patah Hati Gegara Windows Phone Kalah Telak!
"Masalah besarnya adalah bahwa kami tidak berbuat cukup untuk mengakhiri pandemi secara global," ujar Gates.
Lebih lanjut, Gates memperingatkan bagaimana vaksin sejauh ini hanya masuk ke negara-negara kaya yang meninggalkan risiko bahwa varian terbaru dapat menyebar ke luar negeri dan bisa kembali ke Amerika Serikat.
Gates menambahkan bahwa risiko itu dapat diperparah oleh gelombang potensial infeksi ulang, itu berarti pengembalian penuh ke normal bisa terjadi pada tahun 2022 kecuali kita melakukan pekerjaan yang lebih baik.
Meski demikian, pabrik vaksin tambahan di negara-negara seperti India dapat membantu mengurangi risiko infeksi di luar negeri dan membawa kembali ke keadaan normal yang lebih cepat.
Infeksi ulang Covid-19 telah dikonfirmasi sejak virus mulai beredar pada akhir 2019, tetapi masih belum jelas seberapa luas penyebarannya. Sayangnya, infeksi ulang ini pasti lebih berbahaya di negara-negara di mana vaksinasi belum mencapai kecepatan tinggi.
Vaksin AstraZeneca menjadi salah satu dari dua kandidat yang belum disetujui di Amerika Serikat, tetapi sudah dikirim ke Ghana minggu lalu. Sementara itu, kematian dunia melampaui 2,5 juta Covid-19 pada hari Kamis.
Kondisi tersebut dapat memperparah laju ekonomi jika vaksin tak tersebar merata di negara berkembang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: