Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berani Banget! Masih Pandemi, Bos Miniso Tetap Nekat Lebarkan Sayap ke Luar Negeri!

        Berani Banget! Masih Pandemi, Bos Miniso Tetap Nekat Lebarkan Sayap ke Luar Negeri! Kredit Foto: Source: Miniso Group Holding Ltd.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di era sebelum Covid, Ye Guofu, pendiri Miniso yang bahkan terkenal di Indonesia menghabiskan waktu berbulan-bulan di luar negeri untuk mencari pasar baru yang potensial. Meski pandemi telah menghentikan sementara perjalanannya ke luar negeri, hal itu tidak menggagalkan rencananya untuk ekspansi internasional.

        "Perusahaan kami masih memikirkan cara untuk berkembang," ujar pria 44 tahun itu. "Saya yakin dengan prospek jangka panjang Miniso." tambahnya, sebagaimana dikutip dari Forbes di Jakarta, Kamis (4/3/21).

        Baca Juga: Miliarder Bos Tencent Mau Pemerintah Ketatkan Tata Kelola Ekonomi Digital

        Pembangunan jaringan Ye yang terdaftar di New York terus berlanjut. Terlepas dari pandemi, pemasok barang-barang rumah tangga yang murah namun dirancang dengan rapi ini telah membuka lebih dari 400 toko dalam 12 bulan hingga September, termasuk yang pertama di Eropa Utara.

        Dari 4.330 gerai Miniso di seluruh dunia, sekitar 60% berada di China dan sisanya tersebar di 80 negara dan wilayah. Semua toko memiliki ciri khas desain garis yang rapi dan barang dagangan yang tertata rapi, mirip ritel Jepang, Uniqlo.

        Miliarder berharta USD6,6 miliar (Rp94 triliun) ini sedang bersiap untuk membuka lebih banyak toko di luar negeri tahun ini. Meski demikian, penutupan toko sementara dan pengurangan jam buka membebani pendapatan tahun lalu yang mencatatkan penjualan kuartal ketiga turun 30% menjadi USD305 juta.

        Tetapi, sang pendiri Miniso ini yakin bahwa permintaan untuk produk berbiaya rendahnya tahan banting. Di tengah penurunan ekonomi global, konsumen baru yang sadar anggaran sedang mencari barang berkualitas tetapi terjangkau, dia juga meyakini bahwa peluncuran vaksin dan pelonggaran pembatasan tinggal di rumah akan membawa pembeli kembali ke toko.

        Ye mengatakan ini sudah terjadi di China, di mana penjualan dan lalu lintas pejalan kaki di toko-toko Miniso hampir pulih ke tingkat pra-pandemi. Secara nasional, penjualan ritel tumbuh 5% pada kuartal keempat dari tahun lalu, menurut Biro Statistik Nasional China.

        Untuk kuartal berikutnya, perusahaan memproyeksikan pendapatan sekitar 2,3 miliar yuan. Dia juga optimis tentang pasar internasional. Dengan naik dan turunnya harga sewa ritel, Ye mengatakan ini adalah saat yang tepat bagi perusahaan dan penerima waralaba untuk mendapatkan sewa baru dengan peluang untuk tumbuh melebihi potensi risiko.

        Pada bulan Desember kemarin, Miniso baru membuka toko pertamanya di Islandia setelah evaluasi enam bulan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: